Maka dari itu kami mengadakan sebuah survei yang melibatkan mahasiswa Universitas Andalas yang sering menggunakan laboratorium untuk menunjang proses pembelajaran mereka.
Dari survei yang dilakukan 86,7 persen mahasiswa Universitas Andalas tahu mengenai limbah B3, namun 60% tidak mengetahui bagaimana pengelolaan limbah B3 yang baik dan benar dan laboratorium tidak memiliki prosedur tertulis tentang pengelolaan limbah B3.
Data tersebut membuktikan bahwasannya 6 dari 10 mahasiswa Universitas Andalas masih belum mengetahui bagaimana cara mengelola limbah B3 dengan tepat dan setiap laboratorium perlu meningkatkan prosedur tertulis mengenai pengelolaan limbah B3.
Pengelolaan limbah B3 di kampus seharusnya melibatkan beberapa langkah penting, seperti identifikasi jenis limbah, penyimpanan yang aman, pengangkutan oleh pihak berlisensi, serta pengolahan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Namun, implementasi langkah-langkah ini memerlukan pemahaman dan partisipasi aktif dari seluruh warga kampus, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran melalui edukasi dan pelatihan, serta penyediaan prosedur tertulis, menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan kampus yang ramah lingkungan dan bebas dari bahaya limbah B3.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H