Mohon tunggu...
Zhafir Zahid
Zhafir Zahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai Bidang Olahraga, terutama basket

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenapa Kebiasaan Menunda-nunda Bisa Terjadi?

7 Desember 2024   10:10 Diperbarui: 7 Desember 2024   10:55 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kita mungkin seringkali menunda-nunda setiap tugas atau pekerjaan. Mungkin karena gak mood buat ngerjain tugasnya dan menunda besok akan mengerjakan. Pada hari pengumpulan tugas, kita tidak mengerjakan tugasnya dengan baik. Ini sering terjadi di kalangan kita. Lalu, Kenapa kita sering menunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya ketika dikerjakan gak akan memakan waktu yang lama?

Sebelum itu, saya mau kenalin nama keren dari menunda-nunda, yaitu procastination atau prokastinasi(menunda-nunda). Prokrastinasi adalah perilaku menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya segera diselesaikan. Fenomena ini sebenarnya lebih kompleks daripada sekadar kemalasan, dan melibatkan berbagai faktor psikologis yang mendalam.

Ada banyak alasan yang menyebabkan kita sering menunda-nunda perkerjaan kita. Alasan utamanya sebagai berikut.

1. Rasa Takut akan kegagalan

Salah satu penyebab utama prokrastinasi adalah ketakutan akan kegagalan. Seseorang mungkin merasa bahwa jika mereka tidak mengerjakan tugas dengan sempurna, mereka akan dinilai buruk atau mengalami penolakan. Akibatnya, mereka memilih untuk menunda daripada menghadapi potensi kegagalan. Mekanisme pertahanan diri ini membuat mereka merasa lebih aman dengan menghindari tugas yang menantang. 

2. Perfeksionisme yang berlebihan

Orang-orang dengan standar perfeksionisme tinggi cenderung mengalami prokrastinasi. Mereka ingin segala sesuatu dilakukan dengan sempurna, sehingga ketika merasa tidak yakin bisa mencapai standar tersebut, mereka justru memilih untuk tidak memulai sama sekali. Paradoksnya, upaya mencapai kesempurnaan malah menghalangi mereka untuk memulai dan menyelesaikan tugas. 

3. Kurangnya motivasi intrinsik

Tugas yang tidak sesuai dengan minat atau tujuan personal seseorang seringkali menjadi target prokrastinasi. Ketika seseorang tidak menemukan makna atau kesenangan dalam suatu pekerjaan, motivasi internal untuk mengerjakannya menjadi rendah. Akibatnya, mereka cenderung menunda-nunda dan mencari aktivitas pengalihan yang lebih menyenangkan. 

4. Manajemen waktu yang buruk

Ketidakmampuan dalam mengatur waktu dan prioritas juga berkontribusi terhadap prokrastinasi. Beberapa orang kesulitan memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang dapat dikelola, sehingga merasa kewalahan dan memilih untuk menundanya. 

5. Faktor psikologis

Kondisi psikologis seperti depresi, kecemasan, atau gangguan fokus seperti ADHD dapat memperburuk kecenderungan prokrastinasi. Tekanan emosional membuat seseorang kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas. 

6. Lingkungan dan Kebiasaan 

Lingkungan yang tidak mendukung produktivitas, seperti ruangan berantakan, gangguan digital, atau kurangnya struktur, dapat memicu prokrastinasi. Kebiasaan menunda yang berulang akan semakin mengakar dan sulit diubah.

Untuk mengatasi prokrastinasi, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan kesadaran diri, manajemen emosi, pengaturan lingkungan, serta strategi praktis seperti:

  • Memecah tugas menjadi langkah kecil yang dapat dikelola
  • Menerapkan teknik manajemen waktu
  • Mengenali dan mengatasi pikiran-pikiran yang menghambat
  • Membuat sistem motivasi dan reward
  • Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk produktivitas

Penting untuk diingat bahwa mengatasi prokrastinasi adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Setiap individu memiliki tantangan berbeda, sehingga solusi pun harus disesuaikan dengan karakteristik personal masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun