5. Faktor psikologis
Kondisi psikologis seperti depresi, kecemasan, atau gangguan fokus seperti ADHD dapat memperburuk kecenderungan prokrastinasi. Tekanan emosional membuat seseorang kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas.Â
6. Lingkungan dan KebiasaanÂ
Lingkungan yang tidak mendukung produktivitas, seperti ruangan berantakan, gangguan digital, atau kurangnya struktur, dapat memicu prokrastinasi. Kebiasaan menunda yang berulang akan semakin mengakar dan sulit diubah.
Untuk mengatasi prokrastinasi, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan kesadaran diri, manajemen emosi, pengaturan lingkungan, serta strategi praktis seperti:
- Memecah tugas menjadi langkah kecil yang dapat dikelola
- Menerapkan teknik manajemen waktu
- Mengenali dan mengatasi pikiran-pikiran yang menghambat
- Membuat sistem motivasi dan reward
- Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk produktivitas
Penting untuk diingat bahwa mengatasi prokrastinasi adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Setiap individu memiliki tantangan berbeda, sehingga solusi pun harus disesuaikan dengan karakteristik personal masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H