Gelap
Gelap, sebaliknya, melambangkan ketidaktahuan, kebodohan, dan penderitaan. Gelap adalah kondisi di mana manusia kehilangan arah dan terjebak dalam ilusi kehidupan. Namun, dalam pandangan Sosrokartono, gelap bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari. Gelap adalah bagian dari proses pembelajaran dan pencarian kebenaran. Dengan memahami dan mengatasi kegelapan, seseorang dapat menemukan cahaya sejati.
Filosofi Hidup Bijak Menurut Raden Mas Panji Sosrokartono
Raden Mas Panji Sosrokartono, seorang tokoh intelektual yang dihormati, memiliki pandangan yang mendalam tentang filosofi hidup yang bijak. Melalui ajarannya, ia memberikan panduan tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh makna dan kebijaksanaan. Berikut adalah empat konsep utama dari ajarannya:
1. Sugih tanpo bondo: Kekayaan Sejati Tanpa Harta
Raden Mas Panji Sosrokartono mengajarkan bahwa kekayaan sejati bukanlah diukur dari jumlah harta yang dimiliki, tetapi dari jumlah teman yang baik hati dan ilmu yang bermanfaat. "Sugih tanpo bondo" berarti bahwa seseorang dapat dianggap kaya jika ia memiliki banyak teman yang baik hati dan ilmu yang bermanfaat. Harta materi mungkin bisa habis, tetapi persahabatan yang tulus dan pengetahuan yang bermanfaat akan selalu ada dan terus memberikan nilai dalam kehidupan seseorang.
2. Digdoyo tanpo aji: Kekuatan Tanpa Kekuasaan
Kekuatan sejati menurut Raden Mas Panji Sosrokartono bukan berasal dari kekuasaan atau senjata, melainkan dari tekad yang kuat, keikhlasan hati, dan niat yang baik. "Digdoyo tanpo aji" mengajarkan bahwa seseorang yang kuat adalah mereka yang memiliki keteguhan hati, keikhlasan, dan niat yang baik. Ini adalah kekuatan yang datang dari dalam diri, yang tidak bisa diukur dengan hal-hal materi atau fisik.
3. Nglurung tanpo bala: Menyerang Tanpa Kekerasan
Dalam menghadapi konflik atau tantangan, Raden Mas Panji Sosrokartono mengajarkan pendekatan yang lebih halus dan bijaksana. "Nglurung tanpo bala" berarti menyerang tanpa menggunakan bala tentara, tetapi menyentuh hati orang lain untuk menaklukannya. Ini adalah tentang menggunakan pendekatan yang lembut dan penuh empati untuk memenangkan hati dan pikiran orang lain, alih-alih menggunakan kekerasan atau kekuatan fisik.
4. Menang tanpo ngasorake: Kemenangan Sejati Tanpa Merendahkan
Kemenangan sejati menurut Raden Mas Panji Sosrokartono adalah ketika kita tidak hanya mengalahkan lawan, tetapi juga mendapatkan penghargaan dan kebutuhan mereka. "Menang tanpo ngasorake" mengajarkan bahwa saat kita menang, kita harus melakukannya tanpa merendahkan atau mempermalukan orang lain. Kemenangan sejati adalah ketika mereka yang dikalahkan tetap merasa membutuhkan kita dan menghargai kita.
Arete Hidup dan Keutamaan
Raden Mas Panji Sosrokartono, seorang filsuf dan pemikir Jawa, memberikan banyak ajaran yang relevan untuk kehidupan modern. Salah satu konsep penting yang ia tekankan adalah "arete hidup" atau keutamaan hidup. Konsep ini berkaitan dengan upaya manusia untuk mencapai keunggulan moral dan etika dalam setiap aspek kehidupannya. Melalui ajarannya, Sosrokartono menunjukkan bagaimana kita dapat hidup dengan integritas, kebijaksanaan, dan kebaikan, yang semuanya merupakan manifestasi dari keutamaan atau "arete."
Arete, dalam bahasa Yunani kuno, berarti keunggulan atau keutamaan. Dalam konteks filsafat, arete mengacu pada kualitas-kualitas terbaik yang dapat dimiliki oleh seseorang, baik dalam hal karakter maupun tindakan. Sosrokartono mengadaptasi konsep ini ke dalam ajaran-ajarannya, menekankan pentingnya mencapai keunggulan dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan yang benar dan bijaksana.
Konsep penyatuan empat hal dalam satu kesatuan ini dikenal sebagai "Catur Murti," di mana "Catur" berarti empat dan "Murti" berarti penjelmaan. Ini menggambarkan empat aspek penting dalam kehidupan yang harus dijaga untuk mencapai kehidupan yang baik dan harmonis: pikiran benar, perasaan benar, perkataan benar, dan perbuatan benar. Berikut adalah penjelasan dari konsep ini dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.