Produk skincare seringkali mengandung pewangi buatan guna memberikan aroma yang menarik. Sayangnya, bahan-bahan dalam pewangi itu tak selalu dijelaskan secara detail, padahal bisa menimbulkan iritasi, alergi, atau bahkan sakit kepala bagi orang-orang dengan indra penciuman yang sensitif. Selain itu, sebagian pewangi buatan mengandung phthalates yang bisa mengganggu keseimbangan hormon.
10. Alcohol Denat (Denatured Alcohol).
Alkohol denat sering digunakan dalam toner dan produk perawatan kulit lainnya karena dapat meningkatkan penyerapan bahan aktif ke dalam kulit. Meskipun menghadirkan sensasi segar, penggunaan alkohol denat dalam konsentrasi tinggi atau berlebihan dapat menyebabkan kulit menjadi kering, iritasi, dan merusak pelindung alami kulit.
11. Silicone.
Silicone adalah bahan yang umumnya digunakan dalam produk pelembap dan primer untuk mencapai hasil akhir yang halus pada kulit. Namun, silikon memiliki potensi untuk menyumbat pori-pori, memicu jerawat, dan menghambat pernapasan kulit secara optimal. Penggunaan silikon dalam jangka panjang bisa memperparah masalah kulit seperti komedo.
12. Talc.
Talc adalah mineral yang sering dimanfaatkan dalam bedak dan berbagai produk makeup. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa talc bisa terkontaminasi oleh asbestos, sebuah zat yang berkaitan dengan risiko kanker paru-paru jika terhirup dalam jangka panjang. Beberapa penelitian juga telah mengaitkan penggunaan talc dengan peningkatan risiko kanker ovarium, terutama jika digunakan di area intim.
13. Polyethylene Glycol (PEG).
PEG merupakan bahan pengemulsi dan pelarut yang umumnya digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit, bertujuan untuk mendukung penyerapan bahan lain ke dalam kulit. Namun, disayangkan, PEG sering terkontaminasi dengan 1,4-dioxane, suatu senyawa yang dianggap karsinogen dan berpotensi berbahaya apabila diserap oleh kulit dalam jangka panjang. Lebih lanjut, penggunaan PEG juga dapat memicu iritasi kulit dan memperparah kondisi kulit yang sensitif.
14. Retinol.
Retinol adalah salah satu bentuk vitamin A yang populer digunakan dalam produk anti-penuaan. Kandungan ini memiliki kemampuan untuk merangsang regenerasi kulit dan meningkatkan produksi kolagen. Meskipun sangat efektif dalam memperbaiki tampilan kulit, retinol dapat menimbulkan beberapa efek samping yang perlu diawasi.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan retinol adalah iritasi, kekeringan, kemerahan, dan peningkatan kepekaan terhadap paparan sinar matahari. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan retinol dengan hati-hati dan mengikuti instruksi penggunaan yang disarankan oleh produsen; serta mengingat bahwa penggunaan retinol pada wanita hamil sangat dilarang, sebab retinol dapat menyebabkan kelainan pada perkembangan janin dan berisiko bagi kesehatan bayi yang sedang dikandung. Jika kalian lagi hamil atau berencana hamil, aku saranin untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kecantikan sebelum menggunakan produk apapun itu yang mengandung retinol, okei?
15. Methylisothiazolinone (MIT) dan Methylchloroisothiazolinone (MCIT).
MIT dan MCIT adalah bahan pengawet yang digunakan untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dalam produk perawatan kulit. Meskipun demikian, kedua bahan ini diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi serius, seperti dermatitis kontak. Beberapa negara telah membatasi penggunaan MIT dan MCIT karena tingginya risiko iritasi, terutama pada kulit yang sensitif.
16. Benzoyl Peroxide.
Terakhir, Benzoyl Peroxide! Senyawa kimia ini memang sudah digunakan secara luas dalam produk perawatan jerawat karena dapat membunuh bakteri penyebab jerawat. Namun, penggunaan Benzoyl juga bisa menimbulkan iritasi kulit, kekeringan, dan kemerahan pada sebagian individu. Selain itu juga, penggunaan benzoyl peroxide dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari.
Kesimpulan.
Jadi, guys, kalo kalian lagi jalan-jalan ke mall dan liat toko skincare, kalian mesti jeli banget baca labelnya dan paham bahan-bahan yang dipakai, juga cara penggunaannya. Kalo ga paham juga gaperlu ribet, cuma butuh keberanian aja untuk tanya-tanya sama beauty advisornya. Ini wajib banget ya! Daripada kalian beli produk skincare mahal banget tapi muka malah bruntusan atau badan kalian gatel-gatel. Karena masih banyak produsen di luar sana yang membuat skincare memakai bahan-bahan kayak paraben, phthalates, SLS, dan formaldehida, yang bisa bikin kulit kita iritasi, rusak, atau bahkan mengganggu hormon jangka panjang. Jangan asal pilih yang lagi tren atau influencer favorit kalian rekomendasiin---pastiin juga ya produknya aman buat kulit kalian!
Nah, jujur aja, sebagian besar produk skincare aku juga dibuat menggunakan benzoyl peroxide, dan bermacam-macam PEG, tapi jangan paranoid, ya guys! Benzoyl ini efektif banget buat jerawat, dan PEG pun membantu mencegah kulit agar tidak kering---asalkan cara pakenya bener! Kalo kulit kalian jadi kering atau merah, jangan panik! Tinggal atur penggunaannya atau imbangi dengan moisturizer. Skincare itu soal cocok-cocokan, jadi jangan paranoid sendiri, asal kalian tahu batasannya dan sadar bahan apa aja yang kira-kira bisa bahaya buat jangka panjang!
Yang penting, pilih skincare yang cocok sama kulit kalian dan gak berisiko buat kesehatan. Jangan cuma mikirin hasil instan, tapi pikirin juga efeknya di masa depan. Be smart, pilih produk yang aman, supaya kulit kita tetap sehat dan glowing!