Lokasi :Â
TK PLUS ASSALAM
Jl jadam sari no 578, Desa Keboan Anom,Kecamatan  Gedangan,Kabupaten Sidoarjo
Lingkup Pendidikan :
Taman Kanak Kanak
Tujuan yang ingin dicapai :
Meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran pada anak kelompok B di TK Plus Assalam
Penulis: Zesika Dwi Maghfiroh, S.Pd
Tanggal :Â
Pertemuan 1 : 14 November 2022
Pertemuan 2 : 26 November 2022
Situasi:Â
Latar belakang dari masalah kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran yang masih rendah adalah : Â
Anak kurang menguasai konsep matematika pengukuran. Hal ini disebabkan karena guru jarang mengenalkan pembelajaran mengukur benda pada anak. Guru lebih sering mengenalkan konsep perbedaan perbandingan sehingga anak belum paham betul mengenai cara mengukur, jenis-jenis alat ukur baku dan alat ukur tidak baku.
Media yang digunakan kurang bervariasi.
Selama ini guru belum menggunakan media yang tepat untuk mengenalkan konsep matematika pengukuran. Media benda kongkrit belum diterapkan dalam pembelajaran pengukuran karena hanya terfokus menggunakan LKA. Anak merasa kesulitan dalam pembelajaran mengenal konsep ukuran.
Model pembelajaran
Model pembelajaran yang diterapkan belum menggunakan model pembelajaran inovatif yang melibatkan anak berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak kurang memiliki pengalaman dalam mengukur benda. Sehingga anak cenderung mudah bosen serta kemampuan anak kerja sama dengan teman sangat kurang.
Metode
Metode yang digunakan guru belum bervariatif dan cenderung menggunakan 1 metode saja sehingga anak mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran
Praktek ini penting diajarkan karena yaitu :
Untuk mengenalkan anak tentang angka
Untuk mengenalkan anak tentang ukuran
Untuk mengenalkan anak anak jenis-jenis alat ukur baku
Untuk mengenalkan anak cara mengukur benda
Dengan demikian dapat memberikan wawasan untuk para pendidik dan sebagai inspirasi untuk diterapkan dilembaga. Â Dengan harapan kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran dapat meningkat.
Peran yang saya berikan dalam pembelajaran ini yaitu sebagai fasilitator bagi anak untuk mendapatkan pengetahuan baru dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Selain itu saya merancang pengelolaan kelas dengan beragam kegiatan  yang menarik agar anak memiliki semangat dan motivasi belajar yang tinggi, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Tanggung jawab yang saya berikan dalam proses pembalajaran ini yakni dengan menyusun rencana pembelajaran ,menerapkan model pembelajaran inovatif yakni problem based learning dan project based learning dengan tujuan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Menyiapkan media belajar berupa benda kongkrit untuk memudahkan anak dalam memahami materi mengenai pengukuran. Proses evaluasi yang saya lakukan dengan tujuan untuk menilai hasil dari kegiatan yang telah terlaksana.
Tantangan :Â
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan teman sejawat dan kepala sekolah maka beberapa tantangan yang terjadi adalah :
Fasilitas media pembelajaran terbatas sehingga
Guru belum memahami RPPH model pembelajaran inovatif
Guru belum memahami pengelolaan kelas
Anak belum mengenal angka puluhan
Anak belum pernah menggunakan alat ukur baku
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktek antara lain:
Peserta didik berperan mengikuti proses pembelajaran secara aktif
Guru kelas berperan sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran , menyiapkan pembelajaran, merancang kegiatan pembelajaran, serta mengevaluasi proses pembelajaran
Kepala sekolah berperan memberikan dukungan dengan memberikan waktu penuh untuk proses pelaksanaan pembelajaran, memberikan saran, memfasilitasi dan memberikan ide
Teman sejawat ikut berpartisipasi memberikan ide, membantu proses penataan ruangan kelas.
Dosen dan guru pamong yang memberikan ide, motivasi serta arahan dalam menciptakan proses pembelajaran ini.
Aksi :Â
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghadapi tantangan yaitu :
Menyusun rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai terkait dengan pemecahan masalah kemampuan anak menguasai konsep pengukuran yang masih rendah
Menyiapkan materi pembelajaran yang akan dijelaskan guru kepada peserta didik harus  disesuaikan dengan tema yang berlangsung pada hari itu yakni tema makanan sehat Â
Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan RPPH. Ada media benda konkrit, media berbasis IT seperti laptop dan proyektor, media alat ukur baku seperti penggaris. Â
Menggunakan metode yang bervariatif dalam pelaksanaan pembalajaran sehingga tidak hanya menggunakan satu metode namun menggunakan metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode pemberian tugas
Menggunakan LKPD dengan gambar dan warna yang menarik untuk anak
Melakukan penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan penilaian tes lisan, observasi, dan hasil karya
Strategi yang dilakukan :
Menyiapkan pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning dan project based learning dimana anak menganalisis masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta mencari penyelesaian atau solusi. Kegiatan tersebut merangsang anak untuk berpikir tingkat tinggi atau biasa disebut HOTS. Masalah yang disajikan oleh guru berkaitan dengan tema pada hari itu.
Dalam kegiatan ini menggunakan pendekatan saintifik yang mengajak anak untuk mengamati materi pembelajaran yang disajikan dengan menggunakan media IT LCD proyektor, tujuannya  untuk mengenalkan anak dengan media teknologi juga menarik minat anak agar lebih fokus dalam memahami materi.
Metode yang digunakan guru yaitu menggunakan metode tanya jawab, demonstrasi serta pemberian tugas. Melalui metode tanya jawab untuk mengalanisis sejauh mana pemahaman anak mengenai materi yang telah disajikan. Metode demonstrasi untuk mempermudah anak dalam memahami materi sehingga guru melakukan demonstrasi kegiatan dengan pelan dan urut agar anak benar-benar paham materi tersebut secara utuh. Metode pemberian tugas bertujuan agar anak dapat membuat proyek dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru, anak bekerja sama dalam kelompok. Kelompok yang dibagikan guru bersifat heterogen sehingga pembagian kelompok adil antara satu dengan lainnya.
Media yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan benda-benda kongkrit, seperti halnya anak mengukur berat bahan-bahan membuat kue dengan timbangan. Menggunakan alat ukur baku seperti timbangan serta LKPD untuk menunjang pemahaman anak.
Proses pembelajaran :Â
Guru melakukan appersepsi dengan tanya jawab menampilkan gambar pada anak lalu menanyakan kepada anak dengan tujuan melihat sejauh mana anak mengetahui materi yang akan disajikan. Selanjutnya guru menyampaikan tema pembelajaran yakni tema makanan sehat. Setelahnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengajak anak menonton video pembelajaran yang berkaitan dengan materi dan permasalahan yang akan diselesaikan yakni permasalahan kebiasaan mengkonsumsi makanan tidak sehat. Penampilan materi pembelajaran dengan LCD proyektor tujuannya agar anak lebih mudah memahami materi. Setelah disajikan permasalahan anak diberikan kesempatan untuk berdiskusi mengenai solusi penyelesaian masalah. Anak dibagi kelompok dengan harapan anak dapat bekerja sama dalam membuat proyek membuat makanan sehat (kue tradisional getuk).
Media yang digunakan menggunakan media benda kongkrit seperti bahan-bahan membuat kue, seperti singkong, gula, kelapa, mentega. Sebelum kegiatan dimulai guru memberikan demonstrasi secara pelan dan urut agar anak mudah memahami tahapan yang akan dilakukan. Kemudian anak diminta menimbang bahan-bahan membuat kue tradisional dengan alat ukur timbangan. Anak-anak menimbang dengan panduan buku resep yang sudah disiapkan. Sehingga anak mencoba melakukan proses mengukur berat benda. Peran guru saat anak mengerjakan proyek yakni melakukan observasi penilaian serta mengamati kemampuan anak, karena untuk mengukur benda dibutuhkan kesabaran dan ketelitian. Selain melakukan penilaian juga membimbing anak yang membutuhkan bantuan.
Saat mengerjakan proyek anak bekerja sama dengan teman kelompok sehingga hal ini dapat mempererat hubungan pertemanan serta melatih kekompakan dan kerja sama pada anak. Setelah hasil proyek telah berhasil dibuat, masing-masing kelompok melakukan presentasi dan menunjukkan hasil kerjanya sehingga teman kelompok lain dapat mengevaluasi dan memberikan komentar hasil kerja temannya.
Recalling menjadi tahap akhir yang dilakukan untuk mengingatkan kembali tentang kegiatan hari ini serta pemberian reward dan motivasi dilakukan guru guna menumbuhkan semangat anak dalam berlajar serta agar anak tidak mudah putus asa.
Proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan :
Anak berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah
Anak aktif dalam melakukan proses pembelajaran pengukuran
Anak dapat mengukur benda menggunakan alat ukur
Sumber belajar dan materi :
Video pembelajaran
Gambar-gambar dari internet
Media benda konkrit
LKPD
Proyektor
LCD
Papan Tulis
Alat ukur baku
Refleksi Hasil dan dampak :Â
Berdasarkan hasil aksi berdampak pada anak:
Menumbuhkan minat belajar anak sehingga dengan kegiatan ini anak jadi semangat belajar karena kegiatan sangat menantang dan menyenangkan. Kerja kelompok bersama temannya dan media yang baru dikenal anak serta menggunakan IT semakin membuat anak fokus.
Suasana belajar menyenangkan karena kegiatan berpusat pada anak, keterlibatan anak secara aktif membuat kegiatan belajar tidak monoton. Anak tidak hanya fokus menyimak guru namun anak fokus mengerjakan proyek yang mereka susun.
Anak dapat mengenal dan menggunakan alat ukur baku. Dengan kegiatan ini anak mengenal nama-nama alat ukur, jenis jenisnya serta cara menggunakannya. Anak mencoba cara mengukur tinggi dengan penggaris.
Meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran. Dengan mengukur panjang botol yang berbeda-beda anak jadi tau cara menggunakan alat ukur, angka yang menunjukkan panjang benda, serta mengenal perbedaan ukuran benda.
Hasil yang didapatkan dari proses pembelajaran ini sangat efektif karena dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran. Kegiatan yang menarik dan menyenangkan seperti melibatkan anak secara langsung membuat materi yang diberikan guru mudah dipahami dan diterapkan oleh anak. Mulai dari mengenal alat ukur, menggunakan alat ukur dan mengukur benda secara langsung.
Respon dari kepala sekolah setelah mengetahui kegiatan ini sangat mendukung dan menjadi bahan evaluasi untuk menyiapkan fasilitas agar kegiatan seperti ini dapat diterapkan di kelas lainnya. Teman sejawat sangat senang karena dinilai dapat memberikan inspirasi baru untuk menyusun kegiatan yang serupa demi meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran. Orang tua sangat senang karena anak menjadi lebih aktif dan memiliki pengalaman baru dalam pembelajaran serta membuat anak-anak semangat bersekolah.
Faktor keberhasilan dari kegiatan ini yakni
Menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu problem based learning dan project based learning.
Menggunakan sumber dan media yang belajar seperti media benda konkrit, alat ukur baku, media IT, media gambar
Metode yang digunakan guru beragam seperti demonstrasi, tanya jawab dan pemberian tugas.
Cara penyampaian guru dalam demonstrasi kegiatan secara pelan dan urut, membuat anak mudah dalam memahami proses mengukur benda menggunakan alat ukur baku.
Motivasi belajar selalu diberikan guru agar anak tidak mudah putus asa dalam praktek pembelajaran mengukur benda.
Proses belajar berkelompok membuat anak lebih senang dan semangat karena terbantu dan termotivasi oleh teman sebayanya
Kegiatan pembelajaran berpusat pada anak atau student centerÂ
Â
Dari hasil praktek yang telah dilakukan didapatkan  rata-rata kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran meningkat. Hal ini diketahui dari 9 anak, hanya 1 anak yang belum benar dalam proses mengukur, disebabkan karena anak kurang sabar dan teliti saat  mengukur benda. Kegiatan mengukur benda membutuhkan kesabaran dan ketelitian,  guru perlu memotivasi anak secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Dikarenakan pengukuran ini akan berlanjut pada jenjang pendidikan selanjutnya serta dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga guru harus betul-betul mengoptimalkan kemampuan anak dalam menguasai konsep pengukuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H