Mohon tunggu...
Zenta ClaudiaApuri
Zenta ClaudiaApuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa di Universitas Airlangga.

Namaku Zenta, aku senang dengan kegiatan di alam terbuka seperti hiking dan mendaki gunung. Aku juga gemar membaca berbagai macam genre buku novel. Aku juga seorang yang ramah dan mudah bersosialisasi. Aku sangat tertarik dengan isu isu lingkungan, terutama tentang upaya dalam melestarikan alam dan tantangan dalam mengatasi perubahan iklim.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dinamika Hukum Indonesia: Ketidakadilan Bagi Mereka Tanpa Uang

30 Mei 2024   11:00 Diperbarui: 30 Mei 2024   11:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga, hal ini bukan hanya menghambat akses terhadap keadilan, tetapi juga menimbulkan beban tambahan yang tidak perlu bagi mereka yang sudah berjuang untuk memperjuangkan hak-hak merekaBiaya prosedur hukum yang melambung, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan suatu kasus, dan kompleksitas proses hukum seringkali menjadi hambatan besar yang membuat banyak individu putus asa sebelum meraih keadilan yang mereka dambakan.
Untuk mengatasi ketidakadilan ini, diperlukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa hukum benar-benar memimpin keadilan bagi semua warga, tanpa memandang status ekonomi mereka.Untuk mengatasi ketidakadilan ini, tindakan-tindakan harus diambil untuk memastikan bahwa hukum benar-benar menjadi penegak keadilan bagi semua warga, tanpa memandang status ekonomi mereka. 

Dalam masyarakat yang ideal, keadilan haruslah menjadi hak universal yang dapat dinikmati oleh semua individu, tanpa memandang status sosial atau ekonomi mereka. Keadilan bukanlah barang mewah yang hanya tersedia bagi yang berkecukupan, tetapi harus menjadi prinsip yang diperjuangkan dan diperoleh oleh setiap orang. Hanya dengan menangani ketidakadilan ini, kita dapat memastikan bahwa sistem hukum Indonesia benar-benar mencerminkan prinsip-prinsip keadilan yang adil bagi semua.

Kesimpulan :
Ketidakadilan dalam akses terhadap sistem peradilan Indonesia menjadi realitas yang menghantui banyak individu, terutama mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Disparitas dalam akses terhadap representasi hukum berkualitas dan biaya proses peradilan menyebabkan mereka yang berada dalam lingkaran keterbatasan finansial seringkali harus menghadapi kompleksitas proses hukum tanpa bantuan yang memadai. 

Di sisi lain, individu dengan sumber daya finansial yang cukup seringkali memiliki keunggulan dalam memenangkan kasus mereka, menunjukkan bahwa kekayaan dapat membentuk hasil hukum. Untuk memastikan keadilan bagi semua individu, tindakan perlu diambil untuk memastikan bahwa hukum tidak hanya menjadi penegak keadilan bagi yang berkecukupan, tetapi juga bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi.
Teaser: "Mengungkap Realitas Pahit di Balik Keadilan: Ketidakadilan dalam Akses Terhadap Sistem Peradilan Indonesia"
Kategori: Hukum dan Keadilan
Tag: Indonesia, Sistem Peradilan, Ketidakadilan, Akses, Keadilan, Keterbatasan Finansial

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun