Mohon tunggu...
M. Fauzan Zenrif
M. Fauzan Zenrif Mohon Tunggu... Dosen - Zenrif

Hidup Itu Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan SAHI Jawa Timur (6)

1 Januari 2020   23:33 Diperbarui: 1 Januari 2020   23:33 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 NOMOR: 01/RAKERNAS-SAHI/2019

Jika dilihat dari pandangan dan harapan ke depan antara SAHI dan IPHI sepertinya juga memiliki  kesamaan dan perbedaan. 

Dilihat dari visi dan misi fokus utama IPHi berada pada prosesi perjalanan haji, dengan tetap melaksanakan usaha-usaha pembedayaan potensi haji. 

 NOMOR: 01/RAKERNAS-SAHI/2019
 NOMOR: 01/RAKERNAS-SAHI/2019

Berbeda dengan IPHI, SAHI menfokuskan tidak pada proses haji, melainkan pada produk haji. Hal ini tampak dalam pandangan SAHI ke depan yang tercantum di dalam Visi SAHI, yang menyatakan Terwujudnya Komunitas Haji dan Umrah yang inklusif, toleran, produktif, dan peduli terhadap lingkungan dan masa depan bangsa.

Mengapa harus Komunitas? 

Dengan istilah "komunitas" yang digunakan dalam Visi SAHI memberikan gambaran tentang pandangan masa depan mengenai sebuah tatanan sosial. Membaca ini saya teringat pada sebuah buku yang berjudul Community Change: Theories, Practice, and Evidence yang menyatakan:

"The last ten years have witnessed an unprecedented analysis of the prob-
lems of the cities. The maladies of urban areas have been trumpeted by
politicians, the media, and professional and academic journals. This de-
preciation is associated with the widespread and continuing loss of middle-
class households, the exodus of industry and consequent loss of jobs, the
decline of many public institutions, and the growing loss of confidence in
city 
neighborhoods as desirable places to live."

Paragraf di atas memberikan gambaran tentang perubahan tatanan sosial yang terjsmadi sepuluh tahun terakhir yang memunculkan berbagai permasalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Permasalahan tersebut sudah banyak dibahas dalam berbagai kesempatan oleh para politisi, media, dan jurnal profesional serta kalangan akademik. 

Permasalahan dimaksud terkait dengan meluas dan hilangnya rumah tangga kelas menengah, beberapa industri yang jatuh bangkrut dan mengakibatkan hilangnya lahan pekerjaan. 

Menurut hasil analisis terhadap fakta sosial yang demikian, telah mengakibatkan pula pada menurunnya kepercayaan publik pada banyak institusi, dan semakin hilangnya kepercayaan untuk tinggal di lingkungan kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun