Mohon tunggu...
M. Fauzan Zenrif
M. Fauzan Zenrif Mohon Tunggu... Dosen - Zenrif

Hidup Itu Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Tradisi Pesantren

19 Oktober 2019   13:32 Diperbarui: 19 Oktober 2019   13:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Ikatan Alumni Pesantren Salafiyah Bangil, di Pesantren Miftahul Ulum Ganjaran | Dokpri

Itulah tradisi bangunan kinerja dengan sistim monitoring melekat dalam hati.  "Tuhan Selalu Ada Dimana-mana." Kemauan melakukan terbaik bukan karena ingin memperoleh nilai baik atau penilaian baik dari atasan, atau orang lain. 

Untuk menjaga tradisi kesederhanaan,  tuan rumah tidak perlu menyewa gedung yang mahal,  bahkan tak perlu menyewa tenda atau kursi untuk pertemuan. 

"Cukup duduk di bawah,  seperti duku di Pesantren."

Begitu prinsipnya dan tradisi hidup sederhana ini tetap terus dijaga hingga saat alumni sudah tidak di pesantren lagi. 

Menjaga Tradisi Kesederhanaan |Dokpri
Menjaga Tradisi Kesederhanaan |Dokpri

Kesederhanaan menjadi salah satu bagian tradisi pesantren yang terus dijaga,  sebab dalam konsep kehidupan pesantren,  dunia ini hanya tempat mampir minum. Dunia saat ini hanya merupakan jalan menuju kehidupan berikutnya yang abadi. Oleh sebab itu, tak perlu menjadikan dunia sebagai tujuan, sebab memang bukan tujuan hidup sebenarnya. 

Menjaga Tradisi Wettonan dalam Metode Pembelajaran Pesantren | Dokpri
Menjaga Tradisi Wettonan dalam Metode Pembelajaran Pesantren | Dokpri

Untuk menjaga cara pandang tentang dunia tersebut, para alumni terus diingatkan konsep-konsep dasar sufisme agar hidup ini justeru tidak membuat jauh dari Allah swt. Subtsansi dalam kitab, sebenarnyalah perilaku hidup yang terarah dan terkontrol oleh pengetahuan agama. 

Kitab Kuning atau Kitab Gundul | Dokpri
Kitab Kuning atau Kitab Gundul | Dokpri

Para alumni tetap diminta untuk menjaga tradisi pembelajaran dengan pola wettonan kitab gundul,  atau kitab kuning. Itulah salah satu alasan,  alumni dengan pesantrennya tak pernah terputus. Rasa kebersamaan dengan pesantren tetap terjaga,  sebab pesantren selalu hadir dalam setiap masa kehidupannya. Tradisi selalu ada itu sulit untuk bisa ditemukan di lembaga pendidikan lainnya. 

Menjaga Perilaku dalam Konsep Akhlakul Karimah | Dokpri
Menjaga Perilaku dalam Konsep Akhlakul Karimah | Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun