Sejatinya persoalan ini tidak boleh dijatuhkan sepenuhnya sebagai tanggung jawab pemerintah. Kita juga tentu berkewajiban untuk menjaga diri dan keluarga dari sisi kesehatan. Pada sisi kemanusiaan kita juga dituntut untuk menjadi manusia yang kaya akan empati.
Panic buying, penimbunan masker, penimbunan sembako merupakan sebagian bukti bahwa tidak sedikit dari kita yang justru menjadi minim empati dalam situasi pandemi ini. Hal ini juga menjadi pembuktian bahwa di samping minim empati, tidak sedikit dari kita yang lebih memilih menjadi kaum oportunis. Sementara pada sisi lain, hampir pada semua kelas masyarakat, masih banyak didapati sifat "indisipliner" tentang menjaga kualitas kesehatan.
Saat ini negara mengharapkan kita semua untuk berpartisipasi dalam segala bentuk. Mulai dari partisipasi menjaga diri dan keluaga, sampai pada rasa solidaritas sosial yang terwujud dengan membantu sesama dalam berbagai wujud sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Mulai dari memberikan bantuan dalam bentuk donasi, sampai pada aksi sosial nyata yang turun langsung ke masyarakat.
Kesadaran diri dan kepedulian pada sesama merupakan bantuan utama yang negara butuhkan saat ini. Secara khusus bagi kita yang memang memiliki rezeki lebih atau bisa dikatakan cukup “kaya”, inilah merupakan salah satu momen yang tepat untuk membantu sesama melalui “berbagi rezeki”. Terserah wujudnya dalam bentuk apa, setidaknya ada kontribusi nyata dalam meringankan beban negara dengan membantu sesama.
Sudah saatnya kita mewujudkan sifat solidaritas manusia yang sebenarnya dalam kondisi pandemi ini. Momen ini bisa kita gunakan untuk menjadi manusia yang me-manusiakan manusia lainnya. Selain membantu sesama sebagai wujud kepedulian sosial, kita juga pada saat yang sama dituntut untuk menjadi warga negara yang kritis dengan bersama-sama memantau dan aktif mengontrol bagaimana penyaluran bantuan pemerintah tersebut agar tepat sasaran, efektif, dan transparan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H