Mohon tunggu...
Kartika ZenithiaLiveranny
Kartika ZenithiaLiveranny Mohon Tunggu... Lainnya - Technical Intern di Multinasional FMCG

Halo! Saya Kartika Zenithia dari UPN "Veteran" Jawa Timur yang sedang mengejar gelar Teknologi Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Kimia Pengawetan Makanan

11 Juli 2022   11:05 Diperbarui: 11 Juli 2022   11:08 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode ini merupakan tipe pengawetan yang paling tradisional seperti pembuatan acar dan penambahan madu untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan memodifikasi tingkat pH. Pengawet antimikroba yang paling umum digunakan adalah asam laktat.

Bakteriosin merupakan senyawa protein yang diekskresikan oleh bakteri asam laktat yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri lain terutama yang memiliki kekerabatan erat secara filogenik. 

Bakteriosin berpotensi digunakan sebagai bahan pengawet pangan alami yang aman untuk dikonsumsi, karena zat aktif yang terdapat dalam bakteriosin adalah protein yang dapat didegradasi oleh enzim proteolitik dalam pencernaan manusia. 

Selain itu, bakteriosin bersifat melisiskan sel bakteri sehingga menyebabkan proses kematian pada sel yang sensitif terhadap bakteriosin. Hal ini mampu menghasilkan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bakteri. 

Bakteriosin dapat diproduksi oleh Lactococcus, Lactobacillus dan Pediococcus yang berasal dari berbagai bahan makanan, misalnya nisin diproduksi oleh Lactococcus lactis, pediosin AcH dihasilkan oleh Pediococcus acidilactic. 

Sekuestran (Sequestrant) merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai pengolahan bahan makanan dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan kompleks sehingga dapat mengalahkan sifat dan pengaruh buruk logam tersebut. 

Contohnya : kalsium dinatrium edetat, asam fosfat dan garamnya.  Ion logam bebas mudah bereaksi dan mengakibatkan perubahan warna, ketengikan, kekeruhan, maupun perubahan rasa. 

Reaksi yang disebabkan oleh sekuestran yaitu dapat melindungi produk makanan dari reaksi kimia, oksidatif, dan enzimatik yang menyebabkan kerusakan selama pemrosesan, penyimpanan, atau persiapan makanan melalui khelasi. Contoh sequestrant dalam makanan dapat dipecah menjadi tiga kategori utama:EDTA (Ethylene diamine tetra-acetic acid), Fosfat, Asam sitrat.

Humektan merupakan suatu zat higroskopis yang digunakan untuk menjaga kelembaban dengan mengikat air dan mengontrol aw. Humektan bekerja dengan menarik dan menahan uap air di udara sekitarnya melalui proses penyerapan (absorption) kemudian menarik uap air ke dalam dan/atau ke permukaan organisme/objek. 

Air yang terdapat dalam bentuk bebas pada produk pangan merupakan indikator penting dalam pengawetan pangan karena kemampuannya untuk membantu terjadinya proses kerusakan bahan makanan secara mikrobiologis, kimiawi, enzimatik, hingga oleh aktivitas serangga perusak. 

Jumlah air bebas dalam bahan pangan yang dapat digunakan oleh mikroorganisme yang kemudian dinyatakan dalam besaran aktivitas air (Aw = water activity). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun