Ketiga Skismatik dan aliran, Pendekatan ini mengklasifikasikan umat Islam menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan pengamalan dan sikap politik mereka, seperti kelompok santri (taat) dan abangan (sinkretis). Pendekatan ini menyoroti pentingnya identitas kultural dalam dinamika politik.Â
Keempat trikotomi, adalah model ini membagi kelompok Islam ke dalam tiga kategori: fundamentalis, reformis, dan akomodasionis berdasarkan sikap mereka terhadap ideologi politik dan interaksi dengan negara. Ini merefleksikan keragaman dalam pandangan politik di kalangan masyarakat muslim di Indonesia.
 Kelima Islam kultural, pendekatan ini mengamati pergeseran dari politik ke kegiatan kultural, dimana umat Islam berusaha menghindari konfrontasi dengan negara dan lebih fokus pada pengembangan identitas religius serta kultur mereka.
Secara keseluruhan, kajian ini menunjukkan bahwa meski pun terdapat kritik terhadap orientalis, karya-karya mereka masih memberikan kontribusi yang signifikan untuk memahami dinamika hubungan antara Islam dan politik di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H