Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ahok dan Pasukan Ungu

6 Oktober 2016   22:59 Diperbarui: 6 Oktober 2016   23:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumberfoto,jkt.life

Ribuut saja, ribut hal hal yang tak produktip, malah membuat suasana ruwet serta membuat kehidupan masyarakat tidak tenang dan tenteram, Manusia perlu hidup tenteram dihabitatnya, Lingkungan yang mendukung kehidupannya,  ibaratnya Ikan ingin berenang diair jernih, bukan air kotor yang terus menerus di obok obok.

Kehidupan mencekam yang ada hanyalah ketakutan dan rasa tidak aman, mencurigai setiap manusia di sekeliling kita, hampir tidak ada ruang untuk saling percaya dan mempercayai satu sama lain, berfikir positip dan berprasangka baik, bahwa manusia lain juga ingin hidup tenteram seperti kita juga, mereka memiliki hak dan kewajiban menjalankan kehidupannya termasuk keyakinan yang melekat pada dirinya.

Saling menghormati kedaulatan masing masing, saling memberi jalan dan uluran tangan bila diperlukan, memakai empathy dan sympaty kepada warga yang lain, maka akan tumbuh saling percaya diantara warga, dan inilah kunci hidup bersama dan hidup bebrayan, yang saling mengisi untuk meraih hidup sejahtera dan mensejahterakan.

Setelah sukses membawa suasana kehidupan yang ramah terhadap kehidupan masyarakat dengan menciptakan Pasukan Orange, Pasukan Hijau dan Pasukan Biru, kini Ahok mulai merambah kepeduliannnya kepada masyarakat secara langsung, kemudian diikuti kini dengan membentuk Pasukan Ungu.

Pasukan Ungu adalah salah satu kegiatan kepedulian DKI terhadap kehidupan manusia secara langsung, karena yang ditangani opleh Pasukan Ungu ini adalah masyarakat yang termarginalkan karena kemampuannya sudah menurun.

Kepedulian dan kepada manusia terutama masyarakat manula adalah pemikiran yang sangat cerdas, tepat apa yang dilakukan Ahok, sesungguhnya orang yang paling menghadapi kesulitan dalam menata kehidupannya adalah mereka yang sudah menapak usia tua, dimana kemampuan fisik dan pikirannya sudah mulai uzur, karena usia.

Tidak ada obat apapun yang mampu menghentikan proses penuaan manusia, karena itu adalah proses alam biasa yang akan diterima dan dihadapi oleh setiap insan, mengalami kemunduran segala kemampuannya adalah keniscayaan yang tak bisa diatasi, kecuali hanya menerima dengan ikhlas dan pengorbanan.

Uzur adalah proses alam yang pasti akan datang, dan celakanya kesibukan anak anak mereka juga sudah tidak lagi bisa membagi waktunya, untuk memperhatikan kehidupan orang tuanya, sehingga begitu banyak Para Pensiunan yang sudah uzur ini mengalami segala macam masalah, tanpa terdeteksi oleh lingkungannya bahkan keluarganya sendiri.

Terkadang Alzemeir atau Pikun tidak bisa dimengerti dan dipahami anak anak muda, karena memang selama ini mereka diurus dan besarkan oleh orang tua mereka yang selama ini perkasa dimata mereka. sehingga susah untuk mengerti dan memahami proses penuaan dan kepikunan yang melanda orang tua mereka.

Belum lagi kesibukan kerja yang sangat menyita waktu sekaligus mengurus anak anak mereka sendiri yang juga butuh dibimbing dan diperhatikan., Inilah yang menyebabkan seringkali ditemukan orang orang tua yang hilang ditengah jalan, karena lupa, sehingga tak bisa kembali kerumahnya. seringkali ditemukan dijalan jalan, bahkan bisa berlangsung berhari hari, kalau tidak ada yang melihat dan mengembalikan ke rumah nya.

Kepedulian Ahok kepada kehidupan para pensiunan yang sudah tua ini, menunjukkan betapa halusnya perangai Ahok dan perhatiannya yang begitu penuh kasih sayang kepada sesama. Belum pernah kepedulian ini terekspresikan dengan nyata dan terprogram dan memperoleh perhatian seorang Gubernur dimanapun itu berada.

Yang sering terlihat adalah pemarginalan masalah penanganan pensiunan usia tua yang sudah uzur, sehingga tidak pernah memperoleh prioritas didalam mata anggaran pendapatan daerah. Tentu penyediaan dana inilah nyawa dari kegiatan kepedulian ini akan sukses, itulah yang membedakan Ahok dengan Gubernur yang lain.

Konkritnya kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Alzheimer's Indonesia (ALZI) meresmikan Pasukan Ungu dalam rangka mewujudkan Kota Jakarta yang ramah demensia dan lansia.

Untuk tahap pertama, telah dilatih sebanyak 200 anggota Pasukan Ungu yang terdiri atas dokter, perawat, kader dari Dinas Kesehatan DKI, petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Dinas Sosial DKI, serta relawan ALZI dari berbagai profesi.

"Dengan diresmikannya Pasukan Ungu ini, diharapkan dapat membantu seluruh lansia yang ada di ibukota, dan Kota Jakarta menjadi ibukota yang ramah demensia dan lansia," kata Asisten bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah DKI Jakarta Fatahillah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).

Penanganan para pesiunan usia tua terutama mengatasi penurunan kemampuan atau pikun mesti ditangani dengan program khusus, Menurut dia, saat ini terdapat 481 dokter dibawah Dinas Kesehatan DKI, 413 petugas Dinas Sosial DKI dan 20.000 siswa SMP, SMA dan SMK yang telah mendapatkan edukasi mengenai demensia alzheimer.

Berharap para petugas dapat secara aktif menyampaikan sosialisasi mengenai penyakit demensia dan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya kepada seluruh warga di ibukota, Sementara itu, Executive Director Alzheimer's Indonesia Dian Purnomo mengungkapkan, pada tahun ini Pemprov DKI aktif melakukan sosialisasi mengenai demensia. Salah satunya dengan menyalakan cahaya berwarna ungu pada tugu Monas sepanjang September 2016.

Selain peresmian Pasukan Ungu, dalam kesempatan tersebut Pemprov DKI juga meluncurkan layanan fitur "Lansia Hilang" dalam aplikasi Qlue yang dapat diakses melalui ponsel pintar (smartphone) oleh masyarakat, untuk mempermudah dan mempercepat penanganan lansia hilang di wilayah DKI Jakarta.

Lewat fitur tersebut, masyarakat dapat berperan aktif dengan melapor ketika menemukan lansia yang tersesat. Laporan itu kemudian diteruskan kepada lurah melalui aplikasi Qlue untuk ditindaklanjuti oleh Pasukan Ungu terdekat.

Lansia yang ditemukan akan mendapatkan deteksi dini demensia, sehingga penanganannya sesuai dengan prosedur penanganan orang dengan demensia (ODD).

Pasukan Ungu hanyalah salah satu awal dari kepedulian Gubernur DKI Ahok kepada kehidupan masyarakat secara langsung, yang akan diikuti kepedulian klepedulian lain yang mengarah kepada kebutuhan masyarakat secara langsung, Tentu tidak hanya para manula saja.

Kini kita menunggu apa lagi yang akan dilakukan Ahok dalam rangka memperbaiki kehidupan masyarakat Jakarta, Tentu kita terus berharap program program yang dijalankannya itu akan berlanjut, seiring dengan Pilkada 2017 nanti, sehingga ide dan kepedulian Ahok akan terus bermanfaat bagi kehidupan masyarakat DKI.

Masih banyak lagi yang harus di kerjakan dan dibenahi,

Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !

Jakarta, 6 Oktober 2016

Zen mUttaqin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun