Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada DKI, Tanpa SARA

4 Oktober 2016   15:03 Diperbarui: 4 Oktober 2016   15:25 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapapun memiliki kesempatan yang sama sebagai WNI untuk mengajukan dirinya. Tolong masalah isu-isu yang sensitif enggak usah diangkat. Lebih baik lihat calon berdasarkan kinerjanya," sambungnya.

Kesiapan Pemerintah cq POLRI telah menempati posisi yang sudah benar, sehingga eskalasi penstempelan dan issue Sara, Agama Ras dan Budaya terdegradasi secara signifikan, Dengan peredaman terhadap Issue issue SARA tersebut menurunkan suhu kehidupan sosial kemasyarakatan, yang bisa menjurus kepada hujatan dan saling menistakan satu sama lain, yang ujung ujungnya timbul pertentangan dan kekerasan.

Namun setelah terpilihnya ke 3 Paslon Pilkada DKI yang jauh dari kelompok garis keras, maka situasi dan kondisi dinamika politik mulai teredam dan cenderung mendingin, kelompok yang menggunakan SARA sebagai andalan memperoleh kesempatan dan posisi dalam kehidupan masyarakat, akan semakin tersingkirkan dan termarginalisasi,

Satu langkah kehidupan dan dinamika politik terselamatkan dari eskalasi memanas dan kekerasan didalam kehidupan masyarakat, Issue SARA jelas sirna sementara Pilkada berlangsung.

Program dan kerja serta kinerja masing masing Paslon menjadi acuan pokok bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya secara bebas, Rahasia danberdasarkan nilai nilai dan penilaian rasional. 

Sudah tidak lagi perlu adanya pertentangan yang tak dapat diselesaikan, semua mengikuti kerangka berfikir rasional dan terukur.

Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !  

Jakarta, 4 Oktober 2016

Zen Muttaqin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun