Kucoba coba melempar manggis
Manggis kulempar mangga kudapat,
Kucoba coba melamar gadis
Gadis kulamar janda kudapat
Ingat lagu jenaka Cucak rowo? Cerita kekecewaan yang dibalut dengan kejenakaan, mengharapkan gadis, namun hanya janda yang didapat. Harapan yang tertukar, namun demikian itulah takdir yang harus diterima dengan ikhlas dan legowo, senyum simpul walau sakit hati karena tertukar harapannya.
Begitulah seharusnya budaya kita Bangsa Indonesia, penuh dengan rasa ikhlas atas apa yang diterimanya dari yang maha kuasa, ketentuan yang ada adalah keharusan serta keniscayaan kehidupan, hanya dengan rasa syukur dan menerima keadaan dengan bahagia, segera bangkit segera meneruskan perjalanan.
Tidak perlu melakukan tindakan tindakan yang justru akan memperberat keadaan diri sendiri, karena ketidak nyamanannya menerima keadaan yang ada, menerima realitas kehidupan yang menimpa, segera berbenah diri menyesuaikan diri terhadap perubahan sekaligus ikut serta menikmati kehidupan baru.
FIFA datang sudah jauh jauh hari didengungkan dan diklaim sebagai jawaban atas keluhan dan kondisi Pengurus PSSI yang semakin sulit, semakin jauh dari eksistensinya didalam perhelatan sepakbola di tanah air, biang keroknya semua adalah kondisi pembekuan oleh Pemerintah.
Kondisi pembekuan itulah, menurut anggapan mereka adalah bentuk intervensi pemerintah dan menjadi sebab dijatuhkannya sanksi FIFA kepada PSSI, oleh sebab itulah satu satunya jalan mencabut sanksi FIFA adalah mencabut pembekuan Pemerintah. Itulah yang menjadi fokus pembicaraan PSSI, ketika menyambut kedatangan FIFA di indonesia baru baru ini.
Dengan mengantongi asumsi sendiri yang subyektif, memposisikan diri mereka dengan FIFA sebagai anak buah yang minta bantuan kekuatan dan kekuasaan FIFA untuk mengintervensi Pemerintah Indonesia cq Presiden, mencabut pembekuan dan mengembalikan posisi PSSI dimata pemerintah dan Bangsa Indonesia.
Pengurus PSSI tidak hanya berharap, namun berkeinginan campur tangan FIFA kedalam kedaulatan Indonesia, menganulir pembekuan Pemerintah, sama dengan mengatur dan ikut campur tangan pemerintah atas kebijakannya.
Intervensi Politik FIFA menjadi masalah krusial yang sangat susah untuk bisa dipenuhi oleh FIFA, karena memang kedatangan FIFA bukanlah mengeksekusi atas kedaulatan indonesia, namun mencari solusi serta mencarikan jalan keluar bagi indonesia berdasar atas masalah yang ada.
Permasalahan yang ada yang menjadi dasar hukum tindakan pemerintah, merupakan fokus kedatangan FIFA ke indonesia, bukan masalah pencabutan sanksi saja, namun lebih dalam dari sekedar mencari sebab musabab terjadinya kekisruhan sepakbola indonesia.
Kesimpulan pertemuan antara Presiden dan FIFA telah banyak dilansir oleh media, bahwa keikut sertaan Pemerintah dalam dunia sepakbola sangat dimengerti dan difahami, justru pemerintah adalah salah satu stake holder sepakbola, artinya Pemerintah pada momen tertentu bisa melakukan intervensi kepada dunia sepakbola.