Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

FIFA Datang, PSSI Meradang, Menpora Tenang

30 September 2015   12:22 Diperbarui: 30 September 2015   13:12 39550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada apa gerangan dijagad sepakbola indonesia, kok mendadak menjadi sangat heboh dan rame, sepertinya tidak ada apa apa, malah terkesan lamban, perhelatan turnamen sepakbola yang digagas Menpora cq Tim Transisi, terlihat berjalan normal tak ada yang lepas tanpa kendali, semua berjalan biasa saja, istilah kerennya on the right track.

Hanya ada gangguan sedikit mengganggu, ketika ada WO yang dilakukan oleh Bonek FC, itupun tak menyisakan kontroversi, tanggapan biasa saja seperti dinamika turnamen biasa, ternyata hanya menghasilkan penilaian negatif terhadap Bonek FC, sama sekali tidak menyentuh Mahaka sebagai penyelengara turnamen, apalagi menyentuh kewibawaan Tim Transisi, jauh lagi kepada Menpora.

Hanya sentuhan sedikit sudah cukup menghentikan kegaduhan yang ada, Mahaka dengan tegas menyatakan kesalahan serta menghukum Bonek Fc sebesar 100 juta, itupun Mahaka memberikan keringanan karena kasihan menurut Mahaka. Kini justru mahaka memiliki pegangan lebih kuat untuk segera melanjutkan turnamen pada babak semifinal dan final.

Hukuman yang berat dan jauh menyakitkan sudah menanti, apabila Klub peserta semifinalis melakukan ulah dan mengganggu perjalanan turnamen, setiap ancaman kegagalan turnamen akan disikapi dengan tegas, bahkan Mahaka memberikan peluang semua klub mensortir wasit 2 dari 25  wasit yang disediakan oleh Mahaka, untuk menjadi pengadil pada pertandingan yang akan dijalani oleh mereka.

Mahaka jelas tak akan mau mengalami kejadian lagi, seperti WO bonek fc yang sangat merugikan pemasukan bagi turnamen piala presiden, yang secara langsung memangkas pendapatan Mahaka, untuk itulah maka kini Klub tidak lagi memiliki alasan untuk mendeskreditkan wasit yang akan menjadi pengadil dilapangan.

PSSI ada dimana, tentu seharusnya tenang tenang saja, apalagi sudah dalam keadaan Beku, nama PSSI sudah tidak lagi bisa dijadikan bargaining untuk melakukan dialogue dengan siapapun, kejadian pengusiran Tim  PSSi di malaysia adalah pukulan telak kepada mereka, agar secepatnya menghentikan semua upaya yang tak ada gunanya, selain lebih merendahkan harkat dan martabatnya sendiri.

FIFA dan AFC sudah tidak memiliki koneksi apapun dengan siapapun yang mengaku sebagai federasi anggota FIFA di Indonesia, karena sejak lama FIFA sudah menjatuhkan keputusan sanksi kepada PSSI, alias tidak lagi mengakui keberadaan PSSI, karena PSSI dianggap gagal mempertahankan diri, menjadi federasi yang representatif NKRI.

Putusnya pengakuan FIFA terhadap PSSI adalah kelanjutan dari tercabutnya keberadaan PSSI dihadapan otoritas negara yang dipresntasikan oleh Pemerintah cq Menpora, begitulah seharusnya memahami surat Pemerintah cq Menpora, yang tidak mengakui keberadaan PSSI dengan segala kegiatannya di Indonesia.

Oleh karena itulah hubungan FIFA dengan NKRI adalah langsung dan mutlak melalui saluran saluran diplomatik resmi pemerintah, tidak ada lagi kepanjangan tangan di Indonesia sejak PSSI disuspensi FIFA.

Kegaduhan sebenarnya hanya karena melihat upaya kelompok yang masih merasa memiliki eksistensi yang sudah tidak diakui ada, dan keberadaannya sudah lama tak lagi menghiasi kegiatan sepakbola, oleh karena itulah semua yang menyangkut sepakbola tentu akan melalui pihak yang berkompeten, yang hari ini masih diberikan kepada Tim Transisi.

Pemerintah dengan tegas sudah memberikan peringatan keras kepada asprov, dalam kegiatannya harus ada dibawah naungan Tim Transisi, tidak boleh ada sedikitpun PSSI didalam proses kegiatannya.

Semua itu hanyalah konsekwensi logis dari terhentinya kegiatan PSSI, berdasar surat pembekuannya sejak tanggal 16 April 2015, apapun yang dihebohkan sebenarnya hanyalah pertunjukan panggung dagelan yang menggelikan.

Mendadak begitu banyak kegiatan pssi yang terekspos di berita berita, seperti pengakuan atas kedatangan FIFA ke Indonesia, beberapa pemanggilan Komdis PSSI, mengirim Tim ke malaysia, namun semua itu hanyalah hiburan dan dagelan semata, di medsos banyak sindiran sindiran yang ditujukan kepada kegiatan dengan ekpresi kelucuan.

FIFA datang ke Indonesia sudah jelas berhadapan dengan Menpora, karena memang sudah tidak ada federasi yang namanya apapun sebagai presentasi NKRI, itupun terkait dengan perhelatan Asian Games, yang merupakan perhelatan multieven, dimana sepakbola menjadi salah satu kegiatan nya.

Tentu FIFA tidak mungkin mengorbankan sepakbola di Asian Games hanya karena mau membela posisi PSSI, yang jelas sudah tidak diakui keberadaannya oleh pemerintah, karena apabila Indonesia tidak memiliki federasi sepakbola dan tersuspensi, maka sepakbola tidak boleh ada di perhelatan Asian Games.

Perhelatan multieven Asian Games adalah perhelatan strategis, untuk menjadi ajang pembinaan dan kampanye sepakbola di negara negara Asia, sekaligus sebagai bentuk partisipasi terhadap persahabatan antar negara.

Jelas FIFA datang karena konsen kepada keberadaan Indonesia sebagai tuan rumah asian games, serta sekaligus memberikan jalan dan fasilitas keinginan Indonesia untuk melakukan perombakan total tata kelola sepakbola indonesia.

Buat apa gaduh, semua sudah berakhir, legowo dan mendukung untuk perbaikan dan perombakan total. adalah upaya yang lebih baik dan produktip.

 

Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !

Jakarta 30 September 2015

Zen Muttaqin

sumberfoto,lensaindonesia1.rssing.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun