Semua itu hanyalah konsekwensi logis dari terhentinya kegiatan PSSI, berdasar surat pembekuannya sejak tanggal 16 April 2015, apapun yang dihebohkan sebenarnya hanyalah pertunjukan panggung dagelan yang menggelikan.
Mendadak begitu banyak kegiatan pssi yang terekspos di berita berita, seperti pengakuan atas kedatangan FIFA ke Indonesia, beberapa pemanggilan Komdis PSSI, mengirim Tim ke malaysia, namun semua itu hanyalah hiburan dan dagelan semata, di medsos banyak sindiran sindiran yang ditujukan kepada kegiatan dengan ekpresi kelucuan.
FIFA datang ke Indonesia sudah jelas berhadapan dengan Menpora, karena memang sudah tidak ada federasi yang namanya apapun sebagai presentasi NKRI, itupun terkait dengan perhelatan Asian Games, yang merupakan perhelatan multieven, dimana sepakbola menjadi salah satu kegiatan nya.
Tentu FIFA tidak mungkin mengorbankan sepakbola di Asian Games hanya karena mau membela posisi PSSI, yang jelas sudah tidak diakui keberadaannya oleh pemerintah, karena apabila Indonesia tidak memiliki federasi sepakbola dan tersuspensi, maka sepakbola tidak boleh ada di perhelatan Asian Games.
Perhelatan multieven Asian Games adalah perhelatan strategis, untuk menjadi ajang pembinaan dan kampanye sepakbola di negara negara Asia, sekaligus sebagai bentuk partisipasi terhadap persahabatan antar negara.
Jelas FIFA datang karena konsen kepada keberadaan Indonesia sebagai tuan rumah asian games, serta sekaligus memberikan jalan dan fasilitas keinginan Indonesia untuk melakukan perombakan total tata kelola sepakbola indonesia.
Buat apa gaduh, semua sudah berakhir, legowo dan mendukung untuk perbaikan dan perombakan total. adalah upaya yang lebih baik dan produktip.
Â
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
Jakarta 30 September 2015
Zen Muttaqin