sumberfoto,www.solopos.com
Sak bejo bejane wong kang lali, Isih bejo wong kang eling lan waspodo.
Karier kini adalah fondasi kehidupan masa depan
Orang sering lupa dan gebyah uyah, bahkan seringnya orang mengukur baju dibadan sendiri, ya akhirnya tidak pas dan seringkali meleset, karena memang ukuran badan orang beda beda. Mengukur baju ya harus dibadan orang yang akan memakainya, bukan dibadan sendiri.
Jokowi adalah Jokowi dengan segala perilaku dan ciri khasnya yang tak bisa dinilai, kecuali dengan upaya mau mengerti dan memahami latar belakang pribadinya, sifat sifat dasar serta pengalaman yang dialaminya sedemikian sehingga membentuk karakter yang kini sering dilihat oleh kita.
Karena Jokowi adalah Capres dan salah satu pemimpin bangsa Indonesia, sudah selayaknya menjadi perhatian seluruh rakyat, upaya Kita memahami dan mengerti, akhirnya membuahkan rasa dan tumbuh rasa simpati, Â membentuk ikatan kebersamaan dalam mengarungi kehidupan bersama.
Siapapun yang berdiri pada posisi Jokowi, tentu juga akan menjadi sorotan serta menghadapi penilaian setiap saat dari warga, rekam jejak kehidupannya tentu akan menjadi ajang penelusuran serta penyelidikan seluruh masyarakat, itu adalah ikhtiar masyarakat untuk bisa memahami dan mengerti, apa saja yang kita lihat yang sekaligus kita kagumi.
Sebagai pemimpin yang menjadi idola masyarakat, tentu tak bisa mengelak terhadap upaya penelusuran dan penyelidikan masyarakat dalam upayanya memastikan apa yang dirasa dan dilihatnya, adalah sesuatu yang memang begitu adanya, bukan dihasilkan oleh kepura puraan dan upaya mengelabuhi latar belakang hidupnya.
Keikhlasan seorang pemimpin membuka seluruh rekam jejak kehidupannya, adalah wujud keridhoannya menerima tugas dan amanah untuk menjalankan mandat, yang akan diterimanya di kemudian hari, siap menerima segala konsekwensi yang akan timbul ketika didaulat menjadi pemimpinnya.
Masyarakat tak bermaksud serta bertujuan untuk mengorek ngorek rekam jejak masa lalu, namun itu adalah upaya masyarakat untuk bisa memahami dan mengerti perilaku serta sepakterjang Pemimpin yang akan didaulatnya, sehingga tak terjadi kesenjangan antara kenyataan dan harapan, realitas perilaku pemimpin yang asli merupakan faktor utama masyarakat menjatuhkan pilihannya.
Black campaign atau white campaign sama saja, kalau yang ditampilkan adalah rekam jejak pencitraan yang justru mengaburkan perilaku yang sebenarnya, Namun Kedua duanya bukanlah hal yang tabu dan absurd, apabila rekam jejak sebenarnya bisa dilihat dan dimengerti, sehingga masyarakat akan dengan mudah menjatuhkan pilihannya.
Bukan black campaign atau white campaign yang meresahkan, yang merusak dan meresahkan adalah upaya mengubur dan memalsukan rekam jejak masa lalu, baik yang posisitp maupun yang negatip, sedemikian sehingga yang terlihat adalah bentuk citra tertentu yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Pencitraan Yang akhirnya mengecoh persepsi dimata masyarakat, sehingga terjadi kesalahan yang fatal, misalnya bersifat emosional menjadi rasional, temperamental menjadi seorang yang halus budi pekertinya, seorang yang lembut menjadi keras dan kejam, seorang yang taat beribadah menjadi orang yang dholim, orang yang rajin menjadi malas, atau sebaliknya, dan seterusnya.
Tidak perlu sungkan dan jengah, membongkar semua rekam jejak seorang kandidat Presiden, karena hal itu pantas dilakukan, demi memperoleh seorang Presiden yang benar benar sesuai dan pas dengan apa yang di persepsikan, sehingga pilihan rakyat akan membuahkan hasil, sesuai dengan keinginannya.
Jokowi dan Prabowo memang harus siap melalui dinding keterbukaan, hingga kehidupannya yang paling kecil sekalipun, hingga sedetil detilnya, sebagai wujud pemasrahan diri kepada masyarakat untuk diserahi tugas dan mandat menjalankan fungsi kepemerintahan.
Niat dan perasaan yang tersembunyi yang susah untuk diungkapkan, terpaksa atau dipaksa terekspresikan dalam penelusuran masyarakat, terhadap latar belakang kehidupannya. dari sana lah kita bisa memastikan niat dan perasaan yang mendasari pemikirannya saat bersedia menjadi pemimpin masyarakat.
Jokowi dengan tegas menyatakan, bahwa seluruh masyarakat agar membuka rekam jejak Capres, baik dirinya maupun Prabowo, membuka dan menaruhnya diatas meja keterbukaan dihadapan publik, agar masyarakat mampu menilai dan memilih dengan tepat sesuai dengan apa yang diinginkan masarakatnya.
Upaya mengkaburan dan menambah atau mengurangi kebenaran hanya akan menjerumuskan kita, kepada kesalahan kesalahan yang sama.
Kapankah kita menjadi dewasa dan menata hidup dengan baik sejak dari muda, apabila kita tak memperhitungkan rekam jejak kehidupan kita akan terburai dihadapan masyarakat secara terbuka di kemudian hari.
Karier dan nama baik harus dipupuk sejak dini, bukan hanya disaat saat dibutuhkan dengan menggunakan cara pencitraan, sebagai upaya mengaburkan kebenaran utnuk mengelabuhi masyarakat.
Sak bejo bejane wong kang lali, Isih bejo wong kang eling lan waspodo.
Keuntungan Yang teruntung dari  Orang lupa , masih untung orang Ingat dan Waspada.
Hidup dan perilaku saat ini adalah fondasi kehidupan dikemudian hari.
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
.
Jakarta, 1 Juni 2014
.
Zen Muttaqin
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H