Mohon tunggu...
nur’ annisah
nur’ annisah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi membaca buku fantasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Pengembangan Sosial Emile Durkheim

14 November 2024   23:00 Diperbarui: 14 November 2024   23:35 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori Fakta Sosial Emile Durkheim
Teori fakta sosial merupakan salah satu konstribusi paling signifikan Emile Durkheim. Bagi Durkheim fakta sosial terdiri dari hal-hal di luar individu seperti status, peran, institusi, hukum, norma, kepercayaan, dan nilai-nilai yang ada di luar individu yang dapat membatasi individu.

Konsep teori fakta sosial memang dirancang dengan tujuan membahas mengenai lingkungan sosial yang membatasi perilaku individu. Dengan teori fakta sosial, Durkheim mencoba melepaskan sosiologi dari rumpun keilmuan filsafat dan psikologi.

Bagi Durkheim, teori fakta sosial merupakan cara pandang seseorang dalam melakukan tindak sosial melalui proses berpikir yang didasarkan pada sikap koersif dalam kehidupan masyarakat. Lebih mendetail. Sosiologi harus menjadi ilmu yang mandiri dengan menjadikan fakta sosial sebagai pokok persoalan melalui penelitian dan riset empiris.

 Ilmu sosiologi tidak lagi membahas mengenai ide pokok persoalan seperti para pemikir terdahulu. Namun, ia juga menjadi ilmu yang berbasis pada kegiatan empiris. Ilmu sosiologi tidak diperkenankan menjadi seperti ilmu filsafat yang berbasis pada kegiatan mental.

Salah satu karya Durkheim yang fokus membahas mengenai sosiologi dengan pendekatan empiris berjudul The Rule of Sociological Method (1985) dan Le Suicide (1987). Adapun, George Ritzer menjelaskan bahwa karya Durkheim The Rule Of Sociological Method yang berisi penggambaran dasar mengenai metode penelitian empiris dalam sosiologi.

Adapun, karya Durkheim dengan judul Le Suicide merupakan hasil penelitiannya mengenai pengaruh agama dan gejala bunuh diri dengan menerapkan metode empiris.

Menafsirkan Fakta Sosial Melalui Fenomena Bunuh Diri
Emile Durkheim melakukan riset mengenai fenomena bunuh diri. Hasilnya ditemukan bahwa bunuh diri dipengaruhi oleh fenomena sosial yang termasuk dalam fakta sosial. Fenomena sosial yang dimaksud dapat berupa masalah ekonomi, agama, perceraian, disintegrasi sosial, dan regulasi sosial.

Riset tersebut menjadi salah satu acuan untuk melihat teori fakta sosial. Yang mana, Durkheim meriset mengenai statistik tentang bunuh diri di berbagai negara Eropa. Pada statistik bunuh diri, Durkheim mengklaim bahwa statistic tersebut sebagai fakta sosial meskipun sebenarnya terdapat banyak kejanggalan karena rentan mengalami manipulasi.

Misalnya sebuah riset mencatat bahwa tingkat bunuh diri pria 3 kali lebih tinggi daripada perempuan, khususnya pria yang telah berusia 40-an tahun. Hasil riset menunjukkan penyebab orang bunuh diri paling besar, yakni faktor sosial-ekonomi.

Lalu, bagaimana dengan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau musibah, apakah termasuk dalam fenomena bunuh diri? Oleh sebab itu, fakta sosial mengenai bunuh diri tidak memiliki validitas kebenaran yang mutlak.

Durkheim berpendapat bahwa tingkat bunuh diri meningkat jika seseorang memiliki terlalu banyak atau melebihi kapasitas diri atau terlalu sedikit disintegrasi dan regulasi dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun