Apakah agama itu penting bagi sebuah negara?
Sebagai manusia yang hidup, manusia membutuhkan agama dan menjadikannya sebuah pedoman hidup didunia dan diakhirat kelak. Dan manusia juga membutuhkan sebuah negara, karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain.
Dalam sebuah agama tentunya memiliki keyakinan dan aturan-aturan yang sudah tertata den harus ditaati oleh semua umatnya, yang menghubungkan semua dengan sang Maha Pencipta.Â
Jika manusia melakukan sesuatu harus mrlihat dulu apakah sesuatu itu dilarang atau tidak oleh Tuhannya. Begitupun negara, negara juga memiliki berbagai aturan yang bertujuan untuk menata semua yang ada dalam suatu negara.Â
Maka dari itu untuk membentuk suatu negara yang baik dan tertata, negara tersebut tidak lepas dari rakyat-rakyatnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai agamanya atau norma-norma pada keyakinannya. Maka dari itu nilai-nilai agamalah yang menghubungkan antara agama dan negara.
Apakah semua negara selalu menjunjung tinggi nilai agama?
Berikut adalah dasar ontologis hubungan suatu negara dengan agama:
1. Paham Teokrasi
Paham ini memberikan pengertian bahwa negara sangat menyatu dengan agama, karena suatu pemerintahan dijalankan sesuai dengan firman-firman Tuhan. Maka urusan negara dan politik diyakini sebagai manifestasi firman Tuhan.
2. Paham Sekuler
Dalam paham ini adalah memisahkan dan membedakan negara dan agama. Dalam suatu negara sekuler, tidak ada hubungannya antara suatu sistem negara dengan suatu agama. Negara adalah sebuah urusan hubungan manusia dengan manusia yang lain. Dan agama adalah hubungan tiap manusia dengan Tuhan nya.
Dalam negara sekuler, norma-norma ditentukan atas kesepakatan manusia dan tidak berdasarkan pada agama, walaupun norma tersebut bertentangan dengan norma agama. Negara sekuler sangat membebaskan rakyatnya untuk memeluk agama yang diyakini, namun tidak ikut campur dalam urusan agama.
3. Paham Komunis
Paham ini memandang bahwa hubungan negara dan agama berdasarkan pada materialisme (materi). Paham ini menimbulkan paham atas ateis (tidak bertuhan). Manusia sangat ditentukan oleh dirinya sendiri dan agama adalah suatu kesadaran bagi manusia sebelum menemukan jati dirinya sendiri.
Maka dari itu dalam negara komunis ditekankan bahwa agama itu dilarang, karena nilai tertinggi dalam suatu negara adalah materi. Mengapa? Karena hakikatnya manusia adalah materi.
4. Paham Islam
Dalam paham ini menjelaskan bahwa agama dan negara memiliki suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Agama dan negara adalah lembaga yang menyatu dan saling membutuhkan.Â
Agama harus dijalankan dengan baik agar tidak menyimpang ajaran-ajaran yang sudah ditetapkan. Maka, dalam paham ini negara tidak bisa berjalan tanpa agama karena tanpa agama negara akan memancing terjadinya banyak kekacauan dalam suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H