Mohon tunggu...
MSULTAN ZABARZAT AL
MSULTAN ZABARZAT AL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pemula dalam menuntut ilmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangan Turki Utsmani yang sangat pesat

30 Desember 2022   12:00 Diperbarui: 21 Mei 2023   17:19 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pecihitam.org/sejarah-berdiri-hingga-runtuhnya-dinasti-turki-utsmani/

Secara umum, para ulama mengklasifikasikan sejarah peradaban kemajuan Islam dalam tiga periode besar, yaitu periode klasik berkisar antara 650-1250 M, periode pertengahan antara 1250-1800 M dan periode modern dari 1800 M hingga sekarang 1 Periode Klasik ditandai dengan kemajuan atau masa keemasan dan kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua tahap. Pertama, adalah tahap ekspansi, integrasi dan pusat kemajuan (650-1000 M). Di masa inilah daerah Islam meluas melalui Afrika utara sampai ke Spanyol di belahan Barat dan melalui Persia sampai ke India di belahan Timur.

Kedua, fase disintegrasi (1000-1250 M). Di masa ini keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah. Kejayaan Islam mulai surut. Kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1258 M.

Pada periode pertengahan (1250-1800 M) di tandai dengan jatuhnya baghdad sampai ke penghujung abad 174. Pada periode ini di bagi pula menjadi dua fase. Fase pertama adalah fase kemunduran (1250-1500 M). Di masa ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat.

Sejarah Awal Berdirinya Turki dan Perkembangannya

http://www.bilgibaba.org/yazi/kanuni-sultan-suleyman-kimdir-tahta-cikisi-ve-hukumdarligi
http://www.bilgibaba.org/yazi/kanuni-sultan-suleyman-kimdir-tahta-cikisi-ve-hukumdarligi

Pendiri Turki adalah bangsa Turki sendiri dari kabilah Qayigh Oghus salah satu anak suku Turki yang mendiami sebelah barat gurun Gobi, atau daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina, yang dipimpin oleh Sulaiman. Dia mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol yang menyerang dunia Islam yang berada di bawah kekuasaan Dinasti Khawarizm pada tahun 1219-1220.

Sulaiman dan anggota sukunya kemudian pindah ke arah barat dan meminta perlindungan Jalaluddin, pemimpin terakhir Dinasti Khawarizm di Transoxiana. Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar pergi kearah barat (Asia Kecil). Kemudian mereka menetap di sana dan pindah ke Syam dalam rangka menghindari serangan mongol.

Dalam usahanya pindah ke Syam itu, pemimpin orang-orang Turki mendapat kecelakaan. Mereka hanyut di sungai Efrat karena banjir besar pada tahun 1228. Akhirnya mereka terbagi menjadi 2 kelompok, yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya; dan yang kedua meneruskan perjalanannya ke Asia Kecil. Kelompok kedua ini berjumlah 400 kepala keluarga yang dipimpin oleh Erthogrol ibn Sulaiman. Mereka mengabdikan dirinya kepada Sultan Alauddin II dari Dinasti Saljuk Rum yang pusat pemerintahannya di Kuniya, Anatolia Asia Kecil.

Pada saat itu, Sultan Alauddin II sedang menghadapi bahaya peperangan dari bangsa Romawi yang mempunyai kekuasaan di Romawi Timur (Byzantium). Dengan bantuan dari bangsa Turki pimpinan Erthogrol, Sultan Alauddin II dapat mencapai kemenangan. Atas jasa tersebut Sultan menghadiahkan sebidang tanah yang perbatasan dengan Bizantium. Sejak itu Erthogrol terus membina wilayah barunya dan berusaha memperluas wilayahnya dengan merebut wilayah Byzantium.

Pada tahun 1288 Erthogrol meninggal dunia, dan meninggalkan putranya yang bernama Usman, yang diperkirakan lahir pada 1258 M. Usman inilah yang ditunjuk oleh Erthogrol untuk meneruskan kepemimpinannya dan disetujui serta didukung oleh Sultan Saljuk pada saat itu.

Nama 'Usman' inilah yang nanti diambil sebagai nama untuk Kerajaan Turki Usmani. Usman ini pula yang dianggap sebagai pendiri Dinasti Utsmani. Sebagaimana ayahnya, Usman banyak berjasa kepada Sultan Alauddin II. Kemenangan-kemenangan dalam setiap pertempuran dan peperangan diraih oleh Usman. berkat keberhasilannya maka benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan Broessa dapat ditaklukkan.

Masa Kejayaan Kerajaan Turki Usmani 

https://www.keajaibandunia.web.id/5564/kemajuan-atau-kejayaan-masa-turki-usmaniyah.html
https://www.keajaibandunia.web.id/5564/kemajuan-atau-kejayaan-masa-turki-usmaniyah.html

Kerajaan Turki Usmani adalah satu-satunya kerajaan di antara sekian banyak kerajaan yang ada dalam Islam yang berhasil menaklukkan Konstantinopel walaupun sudah banyak Negara yang berusaha menaklukkannya sebelumnya. Selanjutnya Turki Usmani kembali menyumbangkan wilayah yang cukup luas bagi dunia Islam, mereka berhasil melakukan ekspansi Islam ke Eropa Timur. Bahkan mereka adalah satu-satunya yang berhasil menaklukkan Konstantinopel yang menjadi ibu kota Kerajaan Romawi itu oleh Sultan Muhammad Al-Fatih (Sang Penakluk) pada tahun 1453 M.

Maka dengan dikuasainya Konstantinopel pintu ekspansi ke Eropa semakin menjadi sukses dan terbuka.; Masa kejayaan Kesultanan Usmani dimulai saat Sultan Salim I memerintah pada abad ke-16. Salim I fokus pada perluasan wilayah ke selatan Turki. Ia juga berhasil menguasai Baghdad, Kairo dan sisa-sisa kekuasaan Byzantium.

Hingga abad ke-17. Kesultanan Usmani menjadi kerajaan Islam penting di Timur Tengah dan Semenanjung Balkan. Setelah Salim I wafat dan digantikan oleh Sultan Sulaiman I pada 1520, Kesultanan Usmani berhasil menguasai Lembah Sungai Nil hingga ke Gibrlatar. saat itu, hanya Maroko daerah yang tidak berhasil dikuasai.

Kerajaan Usmani dalam menjalankan roda pemerintahan sangat menghargai agama, dengan bukti Sulaiman I membuat undang-undang bagi rakyat dari berbagai golongan. Dengan itu, Sulaiman I diberi gelar Al-Kanuni yang memiliki makna ahli penyusun undang-undang. Kemajuan kemajuan di masa Turki Usmani adalah :

a. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya

b. Bidang Kemiliteran

c. Bidang Ekonomi

d. Bidang pemerintahan

e. Bidang Keagamaan

Masa Kemunduran Kerajaan Turki Usmani

 

https://tragedisosialdansejarah.blogspot.com/2018/04/kondisi-politik-dan-sosial-turki.html
https://tragedisosialdansejarah.blogspot.com/2018/04/kondisi-politik-dan-sosial-turki.html

Masa Kemunduran Turki Usmani dimulai dari krisis suksesi sepeninggal Sultan Sulaiman pada 1566 M. sampai sebelum Turki menjadi Republik 1923 M di tangan Mustafa kamal At-Taturk, tercatat 27 Sultan tidak ada lagi yang dapat diandalkan. Banyak faktor yang menyebabkan kehancuran Turki Usmani ini, di antaranya, wilayah kekuasaannya yang luas, rumit menyusun administrasi negara, sehingga administrasi negara Turki Usmani tidak beres, sementara penguasanya sangat berambisi memperluas wilayah, ikut perang terus menerus, akibatnya tidak ada waktu lagi mengurus administrasi negara. 

 Faktor kedua, heterogenitas penduduk, menguasai wilayah yang luas, tentu juga mengurus penduduk yang beragam etnis, agama maupun adat istiadat; Asia, Afrika, Eropa. Untuk mengurus penduduk yang beragam dalam wilayah yang luas mesti dengan organisasi pemerintahan yang teratur, tanpa didukung oleh administrasi yang baik, maka pemerintah menanggung beban yang berat, dari sinilah kekacauan itu muncul.

 Faktor ketiga, kelemahan para penguasa, sepeninggal Sulaiman, Turki Usmani diperintah oleh Sultan-Sultan yang lemah yang tidak dapat mengatur pemerintahan negara, akibatnya pemerintahan menjadi kacau. Kekacauan itu dibiarkan terus dan tidak pernah diatasi secara sempurna, maka semakin lama semakin parah sampai jatuh sakit di Eropa dan tidak ada yang mampu lagi menyembuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun