Hal ini menunjukkan bahwa isu politik dinasti bukan hanya menyangkut individu tertentu, tetapi juga berkaitan dengan persepsi masyarakat tentang kesempatan yang adil dalam dunia politik. Polarisasi ini berpotensi memperburuk keretakan sosial, dengan pihak-pihak yang merasa bahwa kekuasaan politik dikuasai oleh segelintir orang. Meskipun tudingan terhadap Gibran sebagai pemilik akun fufufafa belum terbukti, fenomena ini menunjukkan bahwa dunia politik saat ini sangat rentan terhadap diskursus online yang bisa membentuk opini publik secara cepat. Ketidakpastian terkait dengan kepemilikan akun ini mengingatkan kita akan pentingnya kejelasan informasi dan transparansi dalam media sosial, karena akun anonim seperti fufufafa dapat dengan mudah menyebarkan narasi yang mempengaruhi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H