Mohon tunggu...
zefanya nirvana
zefanya nirvana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aktivitas Akun Kaskus Fufufafa

5 November 2024   21:47 Diperbarui: 5 November 2024   21:48 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang pemilu 2019, evolusi konten Fufufafa sudah mulai digunakan untuk menghantarkan pesan-pesan politik tertentu. Contohnya, lebih sering menyinggung soal tokoh politik seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, dengan menggunakan kritikan tajam yang dibalut menggunakan humor dan meme. Seiring berjalannya waktu, akun ini semakin mengarah terhadap propaganda terselubung, meskipun tidak secara blak blakan mendukung satu pihak politik tertentu.

Keterlibatan dalam diskusi sosial dan Budaya, Fufufafa seringkali mengangkat kritik terhadap budaya konsumtif yang berkembang di Indonesia. Akun tersebut sering kali menyindir perilaku masyarakat yang lebih mengutamakan soal status sosial, gaya hidup mewah. Sindiran ini menciptakan ruang bagi audiens untuk lebih peka terhadap fenomena sosial yang sering kali diabaikan. Pengaruh terhadap Prabowo dan Gibran, Fufufafa kerap menyinggung isu-isu politik yang secara tidak langsung mengarah kepada tokoh-tokoh politik, seperti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Di dalam konteks tersebut, Prabowo beserta Gibran menjadi objek kritik sosial dan politik, terutama terkait dengan berbagai pandangan publik mengenai politik oligarki dan keterlibatan keluarga dalam politik.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) BudieArie Setiadi membantah keras soal akun Kaskus yang viral di media sosial. Akun kaskus Fufufa telah menyita perhatian publik, terutama berkaitan langsung dengan tokoh politik, seperti Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto. Dalam situasi ini, peran Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi penting, terutama berita ini banyak mendapatkan respon negatif di dalam media sosial. Awal kemunculan berita ini, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyebaran konten yang tidak layak dan dianggap memprovokasi banyak pihak. 

Budi Arie Setiadi juga membantah bahwa akun tersebut bukanlah milik Gibran. Bahkan ia menegaskan bahwa akun tersebut di media sosial Kaskus adalah upaya untuk mengadu domba. Ia juga memastikan bahwa Kominfo akan menelurusi siapa pemilik dari akun tersebut. Hal ini termasuk melanggar konten negatif dan penegakan hukum terhadap akun-akun yang melanggar regulasi, seperti yang sudah ada di dalam Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) dimana undang undang tersebut mengatur soal penyebaran informasi yang dapat menimbulkan kegaduhan. Menkominfo juga mengingatkan bahwa masyarakat boleh bebas berekspresi tetapi ada batasannya seperti tidak melanggar norma sosial atau hukum yang berlaku. Menkominfo juga mengingatkan pentingnya menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak menyebarkan muatan yang bersifat merusak, fitnah, atau ujaran kebencian. Menkominfo juga berkoordinasi dengan pihak berwenang seperti Polri dan pihak terkait lainnya.

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tengah menjadi sorotan publik karena dugaan kepemilikan akun kaskus Fufufafa. Masyarakat beranggapan bahwa akun kaskus tersebut adalah sebuah saluran anonim yang digunakan Gibran untuk menyampaikan kritis terhadap lawan politiknya tanpa harus menghadapinya secara langsung. Tuduhan ini muncul bahwa gaya nada dan bahasa yang digunakan akun kaskus tersebut memiliki persamaan dengan konten yang pernah diunggah langsung oleh Gibran diakun sosial medianya, contohnya diakun milik dirinya Chili Pari Catering. Postingan yang diunggah melalui akun Fufufafa sering kali merujuk pada kebijakan atau langkah-langkah politik Gibran, yang dinilai tidak cukup dan mengandalkan nama besar keluarga Presiden. 

Sontak semakin memperkuat tudingan bahwa akun tersebut berpotensi dimiliki oleh seseorang yang berada di dalam lingkup lingkaran keluarga Jokowi. Namun, Gibran tidak ambil pusing dengan tudingan masalah tersebut, Gibran pun menyarankan awak media untuk bertanya langsung kepada pembuat akun. Meskipun tidak ada bukti yang mendukung bahwa Gibran adalah pemilik akun Fufufafa, tudingan tersebut tetap beredar, terutama karena mempunyai hubungan yang erat dengan Joko Widodo. Harusnya, sebagai tokoh publik Gibran harus lebih menghadapi kritik dan spekulasi tersebut, meskipun ia memilih untuk fokus terhadap kinerja nya dan tidak memperdulikan isu yang melibatkan dirinya adalah pemilik akun Fufufafa, tudingan tersebut tetap beredar, terutama karena mempunyai hubungan yang erat dengan Joko Widodo. Harusnya, sebagai tokoh publik Gibran harus lebih menghadapi kritik dan spekulasi tersebut, meskipun ia memilih untuk fokus terhadap kinerja nya dan tidak memperdulikan isu yang melibatkan dirinya.

Akun kaskus Fufufafa, sering kali mengeluarkan kritik terhadap Prabowo dengan meme atau postingan yang menggambarkan dirinya. Meme nya berisi tentang kritikan terhadap kebijakan publik atau tindakan-tindakannya sebagai seorang tokoh publik. Salah satu tudingan yang sering muncul adalah masalah politik kekuasaan, dimana Prabowo dianggap sebagai tokoh politik yang tidak memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil. Sindiran seperti ini dapat membuat citra baik Prabowo di mata masyarakat menjadi buruk, khususnya bagi mereka yang skeptis terhadap politik oligarki juga dinasti politik di Indonesia. Gaya bahasa yang digunakan akun kaskus Fufufafa, dapat mempengaruhi persepsi publik dan membuat strereotip negatif terhadap Prabowo sebagai tokoh politik yang hanya mengandalkan koneksi dan juga kekuasaan. Konten- konten yang diunggah Fufufafa, mengundang banyak pro dan kontra dari kedua belah pihak, baik pendukung ataupun tidak. 

Pendukung Prabowo mungkin akan merasa bahwa akun tersebut menyebarkan informasti yang tidak sesuai, atau menyebabkan fitnah, sementara disatu sisi lawan politiknya bisa memanfaatkan momen itu dengan merendahkan citra Prabowo lebih jauh lagi. Bukan hanya mengkritik kebijakan Prabowo, tetapi akun kaskus tersebut menyerang secara personal, yang dapat menyebabkan hubungan antara Prabowo dan kelompok-kelompok tertentu merasa terasingkan atau bisa juga tersinggung. Respon dari Tim Kampanye Prabowo mereka betul-betul menyadari dampak media sosial terhadap citra mereka. 

Tim kampanye Prabowo kemungkinan akan berusaha untuk merespons baik secara langsung maupun tidak langsung. Tim akan mengambil langkah bisa dalam bentuk klarifikasi, bantahan, bahkan bisa juga dengan penekanan isu yang lebih penting dalam kampanye mereka, seperti pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan kebijakan politik yang lebih inklusif. Keberadaan akun Kaskus Fufufafa juga meningatkan terutama dalam dunia politik, citra digital memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan keputusan pemilih. Untuk menanggapi hal itu, Prabowo beserta timnya harus segera mengambil tindakan dengan mengelola persepsi publik dengan cermat supaya tidak terjebak didalam kontroversi seperti akun-akun seperti ini.


Kesimpulan yang dapat diambil dari kasus tersebut adalah dengan adanya akun Fufufafa memperlihatkan seberapa penting manipulasi opini di dalam dunia politik Indonesia. Meskipun tidak ada bukti yang cukup signifikan yang dapat mengonfirmasi bahwa akun Fufufafa dikelola oleh Gibran. Konten negatif yang diunggah oleh akun ini berpotensi merusak reputasi Gibran sebagai wakil presiden terpilih Indonesia, dan masyarakat nantinya akan meragukan integritas dan kemampuan Gibran dalam memimpin. Yang selanjutnya, polemik ini menciptakan polarisasi didalam dua pendukung masing masing, Prabowo dan Gibran. Dimana pendukung Gibran merasa perlu membela tokoh mereka, dan pendukung Prabowo merasa diserang. Pentingnya menggaris bawahi manajemen citra digital bagi tokoh politik seperti Gibran, yang harus menghadapi berbagai spekulasi juga opini negatif di dunia maya. Meskipun banyak tudingan terhadap dirinya, Gibran memilih tidak terlalu menanggapi spekulasi yang beredar. Namun, fenomena akun ini tidak bisa dianggap sepele, akun ini menunjukkan potensi bahaya di dalam dunia digital, dimana ada sebuah kampanye hitam atau propaganda terselubung yang dapat melebar luas di dalam media sosial.

Pada akhirnya, kontroversi ini menyoroti seberapa pentingnya etika menggunakan media sosial karena di media sosial berita yang bisa kita unggah itu bisa melebar luas kepada publik. Keberadaan akun Fufufafa menyadari bahwa di dunia politik yang menghubungkan langsung dengan media sosial, citra politik, dan strategi komunikasi menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan karier politik seseorang. Keberadaan akun ini juga memperlihatkan polarisasi public di kalangan warganet mengenai politik dinasti dan peran keluarga presiden dalam politik Indonesia. Ada yang mendukung, dan ada yang menentang, dan akun fufufafa menjadi saluran yang memfasilitasi perdebatan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun