Mohon tunggu...
Zefanya andriani Sirait
Zefanya andriani Sirait Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Konstruktivisme dalam Pendidikan terhadap Peserta Didik yang Minim Belajar

19 Desember 2022   15:46 Diperbarui: 19 Desember 2022   16:16 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Orang tua ( keluarga), orang tua yang kurang memperhatikan cara belajar anaknya dirumah
2.Lingkungan sekolah, kurangnya perhatian dari guru dan teman teman sebaya dapat mengakibatkan peserta didik malas  belajar
3.Faktor teknologi, kecanduan teknologi yang semakin maju semakin membuat anak kurang minat belajar

Dalam diterapkan teori belajar konstruktivisme dalam dunia pendidikan tentu saja memilki kelebihan dan kelebihan apa lagi jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, berikut ini beberapa kelebihan dan kekurang  teori belajar konstruktivisme dalam dunia pendidikan antara lain:

Kelebihan

1.Peserta didik dilatih untuk selalu aktif dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas
2.Peserta didik  dilatih untuk mencari sumber ilmu dari kemajuan teknologi
3.Peserta didik  lebih dilatih mencari sumber ilmu secara mandiri dan leluasa

Kelemahan

1.Sulit mengubah keyakinan guru yang sudah terstruktur bertahun-tahun menggunakan pendekatan tradisional.
2. Guru Konstruktivis dituntut lebih kreatif dalam merencanakan pelajaran dan memilih atau menggunakan media.
3. Siswa dan orang tua mungkin memerlukan waktu beradaptasi dengan proses belajar dan mengajar yang baru

Jika di buatnya strategis pembelajaran dibuat dengan  tegas dalam dunia pendidikan di indonesia maka pendidikan di indonesia mungkin aja perkembangan pendidikan di indonesia bisa terus mengalami peningkatan yang signifikan.   Maka dengan begitu Strategi pembelajaran ini menekankan perencanaan komprehensif yang terkait dengan tugas yang diberikan kepada siswa, lengkap dengan hukuman atau ancaman akan diberikan kepada siswa jika mereka tidak melakukan tugas dengan baik. 

Ada beberapa pemberian tugas yang telah dilakukan oleh pengagas dalam mengimplementasikan strategi ini pada pembelajaran, seperti (1) tugas meresume buku dan dikumpulkan sebelum pertemuan selanjutnya; (2) tugas akan ada setiap pertemuan yang diharuskan selesai sebelum pertemuan selanjutnya; (3) akan ada juga tugas dadakan yang diberikan kepada siswa, seperti pertanyaan yang diajukan siswa kepada pengajar akan menjadi tugasnya sendiri. 

Tugas diberikan agar siswa mandiri dalam belajar dan tidak menunda-nunda tugas yang akan didapat selanjutnya. Sebagai hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu penggagas menerapkan hukuman seperti berupa pengurangan skor atau nilai untuk pembelajarannya, tugas tambahan lain, dan tidak lulus dalam pembelajaran ini.

Dengan begitu pola berpikir  peserat didik dalam  menjadi karakter beberapa siswa di indonesia tidak akan belajar dan mengerjakan tugas jika tidak dusuruh dan dipaksa. Maka dari itu strategi ini dibuat agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan disiplin saat pembelajaran berlangsung. 

Disiplin secara lengkap adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu hal dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun