Mohon tunggu...
zeenabalii_
zeenabalii_ Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Sunan Ampel Surabaya

Suka maraton KHW (Kisah Horor Wawak) channel NadiaOmara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kepemimpinan Rasulullah dalam Perang Khandaq

12 Desember 2023   19:54 Diperbarui: 12 Desember 2023   20:27 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang Khandaq atau perang parit terjadi pada tahun 5 Hijriyah (627M) bulan Syawwal. Mengapa disebut perang parit? Karena kata Khandaq sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti parit.[1] Perang Khandaq juga dikenal sebagai perang Ahzab (perang gabungan), dimana kaum Muslimin mempertahankan kota Madinah dari serangan kaum Kafir dengan cara membuat parit disekeliling kota Madinah. Perang ini terjadi antara kaum Muslimin melawan pasukan gabungan dari Quraisy, Yahudi, Ghathafan. Secara umum, terjadinya perang ini karena adanya rasa khawatir masyarakat Arab terhadap agama yang dianut sejak datangnya Islam, menurut mereka keberadaan Islam di Madina menyebabkan biaya pengiriman barang ke Syam menjadi membengkak, keinginan masyarakat Arab untuk membalaskan dendam mereka terhadap kaum Muslimin karena kekalahan yang mereka dapat dalam perang-perang sebelumnya.[2]

 

Dijelaskan didalam Al-Qur`an surat al-Ahzab ayat 10-11, yang artinya :

 

"(yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatan(mu) terpana dan hatimu menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah. Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang dahsyat"

 

Disini Allah menjelaskan bahwa orang orang yang beriman sedang diuji keimanannya, karena jumlah pasukan kaum muslimin yang hanya 3000 personil. Sedangkan kaum Yahudi/Kafir memiliki jumlah pasukan 10.000 personil, dengan perincian 4000 pasukan dari Quraisy dengan kabilah-kabilah kecil yang bersekutu dan 6000 dari Ghaftan juga beserta sekutu-sekutunya.[3] Menurut logika, kaum muslimin akan kalah karena sangat banyaknya pasukan kaum kafir. Mengetahui akan datangnya musuh ke Madinah, para delegasi keamanan Islam selalu dalam kondisi waspada dan mencari informasi serta mengintai para pasukan musuhnya.

 

Ketika Rasulullah mendapatkan informasi tentang pergerakan musuh, beliau tidak tinggal diam. Rasul mengambil langkah pertahanan dan mengadakan pertemuan dengan para sahabatnya termasuk para komandan besar Islam, baik dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Satu diantara mereka yang memberikan pendapatnya agar dilakukannya penggalian parit (khandaq) secara besar-besaran untuk menghadang musuh-musuh Islam adalah sahabat Salman al-Farisi, beliau berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, dulu jika kami di negeri Persia khawatir akan serangan pasukan berkuda, maka kami akan menggali parit disekitar kami. Tidakkah sebaiknya Engkau akan menggali parit, Wahai Rasul?'. Seketika semua yang ada didalam pertemuan itu takjub akan pendapat yang diberikan Salman.[4]

 

Setelah adanya persetujuan dari hasil musyawarah untuk menggali parit, Rasulullah dan beberapa para sahabat menentukan tempat mana saja yang akan digali dan dijadikan sebagai tempat untuk melindungi pasukan kaum muslimin. Dalam penggalian parit Rasulullah ikut dan terjun langsung bersama pasukannya. Keika Rasulullah hendak mencangkul batu besar dan sangat keras didalam salah satu parit, diriwayatkan oleh An-Nasa`i dan Ahmad, dari Al-Bara` bin `Azib, Rasulullah bersabda 'Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci gudang kekayaan Negeri Syam. Demi Allah, aku melihat istana-istananya berwarna merah'. 

 

Kemudian untuk kedua kalinya Rasulullah mencangkul batu tersebut dan bersabda 'Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Negeri Persia. Demi Allah, aku melihat istana-istananya putih-putih berupa barang-barang tambang'. Dan untuk ketiga kalinya batu besar dan keras itu pecah, beliau juga bersabda 'Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Negeri Yaman. Demi Allah, dari tempatku sekarang ini, aku sungguh melihat pintu pintu Shan`a'. Dalam penggalian parit ini hanya dalam jangka waktu enam hari, proyek penggalian dapat terselesaikan.[5]

 

Dalam peperangan ini kaum Muslimin menang, Rasulullah sebagai pemimpin belum pernah mengalami kegagalan dalam mengambil keputusan, mengatur barisan pasukan, memilih tempat berlindung, dan menyusun strategi. Rasulullah mempunyai beberapa strategi dalam Perang Khandaq ini, yakni:

  • Strategi sebelum pertempuran, Strategi ini berupa mata-mata pasukan Muslimin untuk senantiasa mengawasi aktivitas musuh disekitar wilayah Madinah. Hal ini bertujuan agar Rasulullah dan para pasukan mengetahui rencana kaum Kafir menyerang Madinah, sehingga dibuatkannya parit sebagai tempat pertahanan kaum Muslim.
  • Strategi saat pertempuran, Saat pertempuran terjadi, Rasulullah sudah menyiapkan dan menempatkan beberapa pasukan untuk berjaga-jaga jikalau ada musuh yang berhasil melewati parit. Maka ketika beberapa pasukan kafir berhasil melewati parit tersebut, para pasukan Muslimin berhasil menangkapnya. 
  • Strategi pasca pertempuran, Strategi terakhir dalam perang Khandaq ini, Rasulullah memerintahkan pasukan Muslimin untuk mengecek seluruh kondisi musuh agar mengetahui apakah pasukan musuh ingin melanjutkan peperangan atau berniat untuk pulang.[6] 

Strategi-strategi Rasulullah SAW dalam perang Khandaq ini merupakan suatu hal yang baru, seperti dibuatkannya parit. Dalam kalangan orang-orang Arab mereka tidak mengerti taktik model seperti ini. Bisa dikatakan, bahwa Rasulullah SAW adalah manusia pertama yang menggunakan parit sebagai media dalam peperangan dalam sejarah bangsa Arab dan kaum Muslimin.[7]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun