Â
Kemudian untuk kedua kalinya Rasulullah mencangkul batu tersebut dan bersabda 'Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Negeri Persia. Demi Allah, aku melihat istana-istananya putih-putih berupa barang-barang tambang'. Dan untuk ketiga kalinya batu besar dan keras itu pecah, beliau juga bersabda 'Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Negeri Yaman. Demi Allah, dari tempatku sekarang ini, aku sungguh melihat pintu pintu Shan`a'. Dalam penggalian parit ini hanya dalam jangka waktu enam hari, proyek penggalian dapat terselesaikan.[5]
Â
Dalam peperangan ini kaum Muslimin menang, Rasulullah sebagai pemimpin belum pernah mengalami kegagalan dalam mengambil keputusan, mengatur barisan pasukan, memilih tempat berlindung, dan menyusun strategi. Rasulullah mempunyai beberapa strategi dalam Perang Khandaq ini, yakni:
- Strategi sebelum pertempuran, Strategi ini berupa mata-mata pasukan Muslimin untuk senantiasa mengawasi aktivitas musuh disekitar wilayah Madinah. Hal ini bertujuan agar Rasulullah dan para pasukan mengetahui rencana kaum Kafir menyerang Madinah, sehingga dibuatkannya parit sebagai tempat pertahanan kaum Muslim.
- Strategi saat pertempuran, Saat pertempuran terjadi, Rasulullah sudah menyiapkan dan menempatkan beberapa pasukan untuk berjaga-jaga jikalau ada musuh yang berhasil melewati parit. Maka ketika beberapa pasukan kafir berhasil melewati parit tersebut, para pasukan Muslimin berhasil menangkapnya.Â
- Strategi pasca pertempuran, Strategi terakhir dalam perang Khandaq ini, Rasulullah memerintahkan pasukan Muslimin untuk mengecek seluruh kondisi musuh agar mengetahui apakah pasukan musuh ingin melanjutkan peperangan atau berniat untuk pulang.[6]Â
Strategi-strategi Rasulullah SAW dalam perang Khandaq ini merupakan suatu hal yang baru, seperti dibuatkannya parit. Dalam kalangan orang-orang Arab mereka tidak mengerti taktik model seperti ini. Bisa dikatakan, bahwa Rasulullah SAW adalah manusia pertama yang menggunakan parit sebagai media dalam peperangan dalam sejarah bangsa Arab dan kaum Muslimin.[7]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H