Mohon tunggu...
Zainuddin El Zamid
Zainuddin El Zamid Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Menulis apa saja yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memuji Kemalasan dan Mengkritik Kerja Keras

18 Desember 2024   21:46 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:23 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Merasa lelah dan malas. (Sumber: Pexels/Andrew Neel via kompas.com)

Bertrand Russell, seorang filsuf terkenal abad ke-20, dalam esainya berjudul "In Praise of Idleness" (1935), memberikan pandangan kritis terhadap budaya kerja keras yang dianggap sebagai keutamaan dalam masyarakat modern. 

Russell berpendapat bahwa keyakinan pada nilai kerja keras bukan hanya membatasi kebahagiaan individu, tetapi juga memperkuat ketidakadilan sosial. 

Menurutnya, jalan menuju kebahagiaan dan kemakmuran dapat ditemukan melalui pengurangan jam kerja secara terorganisir, memberikan lebih banyak waktu luang kepada semua orang untuk menikmati hidup dan mengembangkan potensi diri.

Russell memulai dengan mengkritik penyembahan terhadap efisiensi dan produktivitas di era modern. Ia mengamati bahwa kebanyakan orang menganggap bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus memiliki tujuan pragmatis, bukan demi kesenangan itu sendiri. Ini menjadikan produktivitas sebagai bintang penuntun kita. 

Orang jarang meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu hanya karena mereka menikmatinya. Sebagai akibat dari pandangan ini, bahkan hiburan pun menjadi kegiatan yang pasif, seperti menonton film, mendengarkan radio, atau menyaksikan pertandingan olahraga. Aktivitas semacam ini hanya menyisakan sedikit ruang bagi kreativitas dan partisipasi aktif.

Produktivitas dan Kehilangan Kesempatan Berkembang

ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Russell menyarankan bahwa masyarakat harus mulai memikirkan kembali pandangan mereka tentang kerja. 

Jika kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk menghasilkan lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat, maka seharusnya teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi beban kerja manusia. 

Misalnya, jika dengan teknologi, suatu pekerjaan yang sebelumnya membutuhkan delapan jam sehari dapat diselesaikan dalam empat jam, seharusnya orang dapat bekerja lebih sedikit dan memanfaatkan waktu luang untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun