Mohon tunggu...
Zainuddin El Zamid
Zainuddin El Zamid Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Menulis apa saja yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memuji Kemalasan dan Mengkritik Kerja Keras

18 Desember 2024   21:46 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:23 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Merasa lelah dan malas. (Sumber: Pexels/Andrew Neel via kompas.com)

Contohnya, dalam industri manufaktur, jika sebuah teknologi ditemukan untuk meningkatkan efisiensi, alih-alih mengurangi jam kerja semua orang, perusahaan sering kali memilih untuk mempertahankan jam kerja yang sama, menciptakan surplus produk, dan pada akhirnya memecat sebagian pekerja. 

Akibatnya, sebagian pekerja kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran, sementara yang lain terus bekerja keras. Dalam skenario ini, waktu luang yang seharusnya membawa kebahagiaan justru menjadi sumber penderitaan karena pengangguran sering kali disertai dengan stigma sosial dan tekanan ekonomi.

Membayangkan Dunia dengan Lebih Banyak Waktu Luang

Russell mengajak kita untuk membayangkan dunia di mana manusia memiliki lebih banyak waktu luang. Dalam dunia seperti itu, individu dapat mengeksplorasi minat mereka, baik di bidang seni, ilmu pengetahuan, maupun hubungan sosial. 

Persaingan material akan berkurang, dan orang akan memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik hati dan lebih saling menghargai. 

Menurut Russell, kebaikan adalah kualitas moral yang paling dibutuhkan dunia, dan kebaikan hanya dapat tumbuh dalam lingkungan yang memberikan rasa nyaman dan aman, bukan dari kehidupan yang penuh perjuangan keras.

Lebih dari itu, Russell percaya bahwa waktu luang adalah elemen penting untuk masa depan umat manusia. Tanpa waktu luang, masyarakat akan menjadi semakin terspesialisasi dan kehilangan kemampuan imajinatif yang diperlukan untuk kemajuan sosial. 

Jika semua orang hanya fokus pada pekerjaan, siapa yang akan menciptakan ide-ide baru atau mengembangkan nilai-nilai dan filosofi baru? Dunia yang terlalu sibuk bekerja akan kehilangan potensi besar untuk berkembang.

Tantangan untuk Nilai-Nilai Kita

Esai Russell bukanlah panduan praktis untuk mengubah masyarakat, melainkan tantangan terhadap nilai-nilai kita saat ini. Ia mengundang kita untuk mempertanyakan kembali asumsi bahwa kerja keras adalah satu-satunya cara bermakna untuk menjalani hidup. 

Jadi dengan teknologi yang ada saat ini, kita sebenarnya memiliki peluang untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan seimbang. Namun, ini membutuhkan keberanian untuk meninggalkan pandangan lama yang terlalu memuja kerja keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun