Bagi Russell, pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki wawasan luas, berpikir kritis, dan mampu membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai masalah sosial dan politik. Ia akan berargumen bahwa pemimpin yang tidak memiliki kebiasaan membaca adalah pemimpin yang tidak siap untuk memimpin, karena pengetahuan adalah dasar bagi kebijakan yang baik dan adil.
Dalam pandangan Russell, pengakuan ini tidak hanya mencerminkan masalah individu, tetapi juga mengindikasikan krisis intelektual dalam kepemimpinan di Indonesia.
Politik Dinasti: Kekuasaan yang Berulang
Russell juga kemungkinan akan menyampaikan kritik tajam terhadap fenomena politik dinasti yang sering terjadi di Indonesia, di mana jabatan politik diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam sebuah keluarga.
Russell akan melihat ini sebagai bentuk ketidakadilan sosial dan pengingkaran terhadap prinsip demokrasi yang seharusnya memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam politik.
Dalam politik dinasti, sering kali terjadi pengabaian terhadap kompetensi dan kualitas kepemimpinan. Bagi Russell, politik dinasti menempatkan kekuasaan pada posisi yang tidak semestinya dan mengabaikan kemampuan individu lain yang mungkin lebih layak untuk memimpin. Tentu saja ini merusak demokrasi karena rakyat tidak diberi pilihan yang benar-benar beragam, dan kekuasaan politik cenderung tetap terkonsentrasi di tangan kelompok elit tertentu.
Pemuda yang Kehilangan Rasionalitas
Di tengah kebangkitan teknologi dan media sosial, banyak pemuda di Indonesia yang kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan rasional. Russell akan sangat prihatin dengan fenomena ini, karena bagi dia, salah satu fondasi terpenting dalam masyarakat yang maju adalah kebebasan berpikir dan penggunaan rasionalitas dalam memecahkan masalah.
Sayangnya, pemuda Indonesia saat ini, dalam banyak hal, terjebak dalam pusaran informasi yang manipulatif dan tidak berusaha untuk mengkritisi apa yang mereka konsumsi.
Russell akan menyerukan kepada para pemuda untuk kembali menggunakan nalar dan akal sehat mereka dalam menavigasi kehidupan sosial dan politik. Dia akan mendorong pentingnya pendidikan yang mendorong pemikiran kritis, bukan hanya menerima informasi tanpa pertanyaan.
Bagi Russell, generasi muda harus dilatih untuk berpikir secara mandiri dan menentang segala bentuk manipulasi, baik dari pihak politik, agama, maupun media.