Nasihat untuk Allah juga berarti memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan cinta dan ridha-Nya. Ini dilakukan dengan melaksanakan segala bentuk ketaatan dan ibadah yang diperintahkan-Nya, serta melakukan amalan-amalan yang dicintai oleh-Nya. Berupaya untuk selalu berada dalam jalan yang benar dan menjauhkan diri dari dosa-dosa adalah wujud nyata dari keinginan ini.
4. Takut kepada Murka-Nya dengan Meninggalkan Maksiat
  Rasa takut kepada murka Allah adalah motivasi yang kuat untuk menjauhi segala bentuk maksiat dan dosa. Ini adalah bagian penting dari nasihat untuk Allah, karena rasa takut ini menunjukkan penghormatan dan pengakuan terhadap keadilan dan kekuasaan-Nya. Seorang mukmin yang benar-benar takut kepada Allah akan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi segala perbuatan yang dapat mendatangkan murka-Nya.
5. Berjihad untuk Mengembalikan Orang-Orang yang Durhaka kepada-Nya
  Nasihat untuk Allah juga berarti berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengajak orang-orang yang durhaka dan tersesat kembali kepada jalan yang benar. Ini adalah bentuk nyata dari kecintaan kepada Allah dan keinginan untuk melihat semua hamba-Nya berada dalam ketaatan. Usaha ini dapat dilakukan melalui dakwah, pendidikan, dan berbagai bentuk upaya lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki masyarakat dan mengembalikan mereka kepada ketundukan kepada Allah.
Dengan memahami poin-poin ini, kita dapat melihat bahwa nasihat untuk Allah bukanlah nasihat dalam arti memberikan petunjuk atau saran, melainkan sebuah pengakuan dan pengabdian total kepada-Nya. Ini adalah bentuk ketaatan, penghormatan, dan cinta yang tulus kepada Allah SWT, yang seharusnya menjadi inti dari kehidupan seorang Muslim.
Nasihat untuk Kitab Allah
Nasihat untuk Kitab Allah, yaitu Al-Qur'an, adalah bentuk penghormatan dan ketaatan yang diwujudkan melalui berbagai tindakan yang menunjukkan pengabdian dan rasa hormat terhadap wahyu Allah.
"Nasihat kepada Kitab Allah adalah dengan mempelajarinya, mengajarkannya, menegakkan huruf-hurufnya dalam tilawah, menyempurnakannya dalam penulisan, memahami maknanya, menjaga batasannya, mengamalkan isinya, dan melindunginya dari penyelewengan orang-orang yang batil."
Penjelasan lebih lanjut mengenai nasihat untuk Kitab Allah dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mempelajarinya
  Nasihat untuk Al-Qur'an berarti mempelajari isinya dengan sungguh-sungguh. Ini mencakup usaha untuk memahami kandungan ayat-ayat Al-Qur'an, baik dari segi bahasa, tafsir, maupun konteks sejarah turunnya ayat. Mempelajari Al-Qur'an adalah langkah pertama dalam menghidupkan nasihat untuk Kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengajarkannya
  Mengajarkan Al-Qur'an kepada orang lain adalah bentuk nyata dari nasihat untuk Kitab Allah. Ini berarti menyebarkan ilmu yang telah dipelajari kepada keluarga, teman, dan masyarakat luas. Mengajarkan Al-Qur'an tidak hanya terbatas pada bacaan, tetapi juga mencakup ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
3. Membaca Huruf-Hurufnya dengan Benar
  Membaca Al-Qur'an dengan tartil, yaitu dengan tajwid yang benar, adalah salah satu bentuk nasihat untuk Kitab Allah. Membaca dengan tajwid yang benar memastikan bahwa kita menghormati dan memuliakan Al-Qur'an sebagaimana mestinya. Ini juga membantu dalam memahami makna yang sebenarnya dari ayat-ayat Al-Qur'an.
4. Menulisnya dengan Tepat
  Menulis Al-Qur'an dengan tepat berarti menjaga keasliannya dalam tulisan. Penulisan yang benar sangat penting untuk menjaga kemurnian dan keaslian Al-Qur'an dari waktu ke waktu. Ini termasuk dalam tugas para penulis dan penerbit untuk memastikan bahwa setiap salinan Al-Qur'an yang diproduksi sesuai dengan naskah aslinya.