Mohon tunggu...
Zainuddin El Zamid
Zainuddin El Zamid Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Menulis apa saja yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Begini Akhlak Rasulullah Terhadap Hewan

4 Juni 2024   15:58 Diperbarui: 4 Juni 2024   15:58 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Islam, akhlak yang baik tidak hanya terbatas pada hubungan antar manusia tetapi juga mencakup interaksi dengan hewan dan alam sekitar. Rasulullah menunjukkan teladan yang luar biasa dalam memperlakukan hewan dengan kasih sayang dan penuh perhatian.

Teladan ini sangat relevan untuk masa kini, terutama ketika kita melihat banyak kerusakan ekosistem dan ancaman terhadap kelestarian alam. Berikut adalah beberapa poin penting dari akhlak Rasulullah terhadap hewan yang di jelaskan oleh Imam Al-Ghazali di dalam kitab Kimiya' As-Sa'adah.

Kasih Sayang terhadap Hewan

Penjelasan:

Rasulullah senantiasa berwasiat agar bersikap kasih sayang terhadap hewan. Beliau melarang pemilik hewan untuk membuat hewan kelaparan atau kelelahan karena kerja berat. Poin ini menekankan pentingnya kesejahteraan hewan, yang juga mencerminkan kesejahteraan ekosistem secara keseluruhan.

Dalam konteks masa kini, hal ini bisa diterapkan dalam praktik-praktik peternakan yang etis dan berkelanjutan, serta pelarangan penggunaan hewan untuk kerja berlebihan tanpa perawatan yang memadai.

Memperhatikan Kesejahteraan Hewan

Suatu hari Rasulullah melihat seekor unta yang sangat kurus karena kelaparan dan beliau menegur pemiliknya. Rasulullah berkata:

: .

 "Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan hewan-hewan ini. Naikilah mereka dalam keadaan baik dan makanlah mereka dalam keadaan baik." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Khuzaymah dalam Shahih-nya)

Ini menunjukkan bahwa hewan harus diperlakukan dengan hormat dan diberikan makanan yang cukup, yang juga berarti menjaga keseimbangan ekosistem agar hewan bisa mendapatkan nutrisi yang layak.

Empati terhadap Hewan

- : : ! .

Pada suatu hari, Rasulullah masuk ke kebun milik seorang kaum Anshar, dan di sana terdapat seekor unta. Ketika unta tersebut melihat Nabi ,ia menangis dan air matanya menetes. Rasulullah mendekati unta tersebut dan mengusap bagian belakang telinganya hingga unta itu tenang. 

Kemudian beliau bertanya: "Siapa pemilik unta ini? Siapa pemilik unta ini?" Seorang pemuda dari Anshar datang dan Nabi berkata kepadanya: "Tidakkah engkau takut kepada Allah dalam memperlakukan hewan yang telah Allah berikan kepadamu? Unta ini mengeluh kepadaku bahwa engkau membuatnya kelaparan dan kelelahan." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)

Dari kisah di atas dapat kita simpulkan bahwa sikap Rasulullah yang bermpati terhadap hewan adalah bagian dari akhlak yang agung. Tidak hanya itu, dengan cara itu juga kita bisa menjaga kelestarian alam, karena hewan yang diperlakukan dengan baik akan hidup sehat dan berkontribusi pada ekosistem yang seimbang.

Melarang Penggunaan Hewan sebagai Tempat Duduk

Rasulullah melarang membebani hewan dengan duduk di atasnya tanpa keperluan. Beliau menegur orang-orang yang menggunakan hewan sebagai kursi untuk berbincang-bincang.

Pada suatu hari beliau pernah melihat sekelompok orang berdiri di atas hewan tunggangan mereka, kemudian Rasulullah berkata:

. .

"Naikilah mereka dalam keadaan baik dan biarkan mereka dalam keadaan baik. Jangan jadikan mereka seperti kursi untuk berbincang di jalan dan pasar, karena mungkin hewan yang kalian tunggangi lebih baik dari penunggangnya dan lebih banyak berdzikir kepada Allah." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya'la, dan At-Tabarani)

Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati hewan dan tidak menggunakannya secara berlebihan, yang pada akhirnya Rasulullah memberikan isyarat bahwa kita tidak boleh menyakiti dan menzalimi hewan. Tentu hal ini juga merupakan bagian dari menjaga keseimbangan ekosistem.

Melarang Membunuh Katak

Rasulullah melarang membunuh katak dan menyatakan bahwa suara mereka adalah tasbih. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat:

: .

Rasulullah melarang membunuh katak dan berkata: "Kicauannya adalah tasbih." (Diriwayatkan oleh An-Nasa'i)

Ini menunjukkan pentingnya menghargai semua makhluk hidup sebagai bagian dari ciptaan Allah. Setiap makhluk memiliki peran dalam ekosistem, dan membunuh mereka tanpa alasan dapat merusak keseimbangan alam.

Wanita yang Masuk Neraka karena Kucing

Rasulullah bersabda:

: .

"Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga di tanah." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan lainnya)

Hadits di atas menunjukkan bahwa perlakuan buruk terhadap hewan adalah dosa besar. Merawat hewan peliharaan dengan baik adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai penjaga bumi dan pengelola sumber daya alam. Berani memelihara, itu berarti siap untuk merawat hewan peliharaan dengan penuh kasih sayang.

Melarang Mengadu Hewan

Dalam sebuah riwayat disebutkan:

.

"Nabi melarang mengadu hewan satu sama lain dengan cara yang menyakiti dan merusak." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak mengeksploitasi hewan demi hiburan atau keuntungan pribadi, yang seringkali merusak keseimbangan ekosistem. Tidak hanya itu, mengadu hewan untuk kepentingan taruhan atau judi juga sangat dilarang keras dalam Islam.

Kasih Sayang terhadap Burung

Pada suatu hari Rasulullah melihat seseorang mengambil dua anak burung, kemudian induk burung datang dengan cemas. Lalu Rasulullah berkata:

"Siapa yang membuat burung ini takut dengan mengambil anak-anaknya? Kembalikan anak-anaknya kepadanya."

Tak hanya itu, kemudian Rasulullah melihat sarang lebah yang dibakar oleh seseorang kemudian beliau bertanya, "siapa yang membakar ini?". Kemudian orang di tempat itu menjawab, "kami ya Rasulullah". Lalu Rasulullah bersabda:

: .

"Tidak pantas menyiksa dengan api kecuali Tuhan pemilik api." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Kisah ini menekankan pentingnya menjaga habitat alami hewan agar mereka dapat berkembang biak dan melanjutkan peran mereka dalam ekosistem.

Larangan Membunuh Burung tanpa Alasan

Rasulullah melarang membunuh burung tanpa alasan yang jelas seperti untuk dimakan. Dalam salah satu riwayat disebutkan:

: .

"Barangsiapa yang membunuh seekor burung tanpa alasan, burung itu akan mengadu kepada Allah pada hari kiamat: 'Ya Rabb, orang ini membunuhku secara sia-sia dan tidak membunuhku untuk manfaat apapun.'" (Diriwayatkan oleh An-Nasa'i)

Tidak hanya burung, membunuh hewan apapun tanpa alasan adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan dapat mengganggu keseimbangan alam.

Perlakuan Baik Saat Menyembelih 

Nabi menekankan pentingnya memperlakukan hewan dengan baik saat proses penyembelihan. Beliau mengajarkan agar proses penyembelihan dilakukan dengan cepat dan tanpa menyiksa hewan.

Pada suatu hari Rasulullah melihat seseorang merebahkan kambing untuk disembelih sambil mengasah pisaunya. Kemudian Rasulullah bersabda:

!

"Apakah engkau ingin membunuhnya dua kali? Mengapa engkau tidak mengasah pisau sebelum merebahkannya?" (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An-Nasa'i)

 Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam hal penyembelihan, harus ada belas kasih dan penghormatan terhadap makhluk hidup. Jangan sampai saat proses penyembelihan hewan merasa kesakitan dikarenakan pisau yang tidak tajam, sehingga menunda kematian hewan tersebut dengan rasa sakit.

Larangan Menjadikan Hewan sebagai Sasaran

Dalam sebuah riwayat disebutkan:

.

Nabi melarang menjadikan hewan atau makhluk hidup sebagai sasaran tembak. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

Hal ini menegaskan bahwa mengeksploitasi hewan untuk hiburan atau latihan menembak adalah tindakan yang tidak etis dan merusak keseimbangan ekosistem. Mengeksploitasi hewan untuk kebutuhan konsumsi juga tidak boleh sampai merusak ekosistem, sehingga habitat hewan tidak punah.

Kesimpulan

Akhlak Rasulullah terhadap hewan menunjukkan betapa pentingnya rahmat dan kasih sayang dalam ajaran Islam, tidak hanya kepada manusia tetapi juga kepada hewan dan alam sekitar. Perlakuan baik terhadap hewan dan menjaga kelestarian ekosistem adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi. Dengan mengikuti teladan Rasulullah, kita dapat berkontribusi pada pelestarian alam dan keseimbangan ekosistem yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun