Namun, dalam masyarakat saat ini, kita melihat tren yang menyimpang di mana pengejaran gelar akademik dan posisi sosial-ekonomi tinggi seringkali mengesampingkan warisan ilmu agama yang seharusnya menjadi inti dari pendidikan.
Realitas Pendidikan Islam Kontemporer
Situasi ini diperparah dengan kenyataan bahwa banyak lembaga pendidikan, termasuk di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, cenderung mengejar akreditasi internasional dan standar pendidikan yang menguntungkan secara ekonomi tetapi kurang dalam mengintegrasikan ilmu agama dalam kurikulum mereka.
Sebuah studi oleh Islamic Development Bank pada tahun 2019 menunjukkan bahwa kurang dari 15% sekolah di Timur Tengah menyediakan integrasi pendidikan agama yang memadai dalam kurikulumnya, sebuah tren yang mungkin juga terjadi di wilayah lain.
Pengaruh Pengetahuan Agama terhadap Perilaku Sosial
Penelitian dari University of Oxford pada tahun 2018 menemukan bahwa individu yang memiliki pemahaman yang baik tentang ajaran agama mereka cenderung lebih jarang terlibat dalam aktivitas sosial yang merugikan seperti korupsi dan kejahatan.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan agama tidak hanya penting untuk pengembangan spiritual tetapi juga memiliki implikasi praktis dalam membentuk perilaku sosial dan etika.
Kepribadian dan Dampak Pemahaman Ilmu Agama
Studi-studi terkini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam profil kepribadian antara individu yang mendalam pemahaman agama dengan mereka yang kurang atau tidak memiliki pemahaman tersebut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Personality and Social Psychology pada tahun 2021 menemukan bahwa individu dengan pemahaman agama yang baik cenderung memiliki tingkat empati yang lebih tinggi, serta lebih resisten terhadap stres dan tekanan psikologis.
Studi ini juga mencatat bahwa individu beragama sering kali menunjukkan tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kegiatan spiritual atau agama yang mendalam.