Menghilangkan Kesombongan dengan Melayani
Salah satu pesan terpenting dari kiai Djamal adalah bahwa menghilangkan kesombongan bukan dengan ilmu, dan juga bukan dengan ngaji, akan tetapi dengan membiasakan hidup melayani. Beliau mengatakan:
"Pemimpin itu justru melayani".
Â
"Siapa saja yang mau melayani manusia di dunia makan dia akan dilayani di akhirat."
Bagaimana cara kita melayani?
Pejabat:
Seorang pejabat harus melayani dengan menjadi pemimpin yang jujur dan adil kepada masyarakat. Keadilan dan kejujuran adalah kunci agar seorang pemimpin dihormati bukan karena jabatannya, tetapi karena tindakan nyata yang dirasakannya oleh masyarakat.
Kiyai:
Seorang kiyai melayani dengan ikhlas ketika mendidik umat. Keikhlasan dalam mendidik adalah cerminan dari kerendahan hati yang jauh dari kesombongan.
Orang Tua:
Orang tua melayani dengan mendidik anak supaya memiliki adab. Orang tua juga harus belajar untuk menghormati anaknya, karena penghormatan adalah jalan dua arah.
Mari kita renungkan, seberapa sering kita merasa lebih dari orang lain? Seberapa sering kita marah, tersinggung, atau sakit hati karena kesombongan? Kesombongan hanya bisa diatasi dengan melayani, bukan dengan mengumpulkan ilmu semata.
Dengan melayani, kita mengakui bahwa semua manusia adalah setara dan layak dihormati.
Jadi, awali hari ini dengan semangat melayani. Jadilah pemimpin yang melayani, pendidik yang ikhlas serta melayani dan mengayomi, dan menjadi orang tua yang mendidik dengan penuh cinta dan penghormatan. Karena pada akhirnya, siapa yang melayani di dunia, akan dilayani di akhirat.
Mari bersama-sama menjadi pelayan yang sejati, menjauhi kesombongan, dan meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.