Mohon tunggu...
Den kiki Sunardi SH
Den kiki Sunardi SH Mohon Tunggu... Pengacara - Ide Penuntun

Bermain gitar akustik, Bernyanyi, Membaca, Sepakbola, Artwork, puisi, legal opinion

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mati ! Seusai, PHK Sepihak.

4 Februari 2024   21:34 Diperbarui: 4 Februari 2024   21:51 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi lagi denger temen di PHK sepihak oleh perusahaan dimana baginya 10 tahun pengabdian di tempat satu satunya mencari makan untuk menghidupi orang tua yang tinggal sebelah, bukan mencari kaya !!

True story dari sesosok pria gempal dan hitam dengan cepak rambut yang menutupi sebagian mukanya sebut saja ia ' TONI STARK '. // eh eh eh salah J , Toni redbul ( merah buluk). Huffftssss"'''.,.

Suatu hari toni redbul' dengan bangganya memperlihatkan tatto bambang pamungkas di lengan kanan nya kepada teman teman, suatu tanda kecintaan terhadap ''PERSIJA JAKARTA''.

Olok olok hanya yang ia dapat, sebab ! tangan nya hitam legam bak comberan pabrik, alhasil tatto bambang pamungkasnya jadi butek redup hilang cahaya , hadeeeeehh ,

Entah" sapa yang salah toni, ataukah si seniman tatto, weleh weleh "./.

Di malam yang sepi gemuruh angin panas dengan bising mesin pabrik dan radiasinya yang besar membuat sebagian warga menjadi MUTAN. Woooooooowwww / mengerikan";/

Toni menyadari dan meramal dirinya bahwa dia tak akan menjadi kaya,  sampai ajal menjemput. ( mengapa sekejam itu ia meramal dirinya sendiri ). Sebab tempat ia mencari rejeki terbatas , seperti hal ny otaknya yg kecil, di tahun 2024 yang kita tahu upah minimum jakarta itu diatas 4 juta lebih.

Sadisnya toni redbul mendapat gajih di jakarta yang katanya ibu kota INDONESIA hanya 2 juta sebulan, @@@##miris kan. Dengan kebutuhan yang semakin menggila, harga melambung diatas langit ke tujuh.

Pengabdian tolol si toni buluk mendapat hasil tolol juga, karena kebijakan perusahaan nya juga tolol tak mematuhi UU ketenagakerjaan terkait upah, jam kerja , dll.

Entah apa yang membuat dia gelisah pada malam itu, sebab perasaanya kuat mengatakan akan terjadi sesuatu kepadanya di kemudian hari dalam waktu dekat.?????????????

na'as nasib sial bertamu padanya, di pagi yang malang di timpahi hujan lebat tiada henti, ketika ia masuk pintu yang biasa ia bertabuh dengan keringatnya yang mengandung bakteri seperti komodo, Yaitu ?>? pintu pabrik ia bekerja.

Sontak sambil ngejiprat jantung hampir minggat, terdengar nada berbau jigong di pagi hari di sebelah kuping toni yang penuh cule....

" besok kamu tak boleh bekerja lagi disini !! ucap setan pabrik ( personalia )

Toni mencari tahu apa alasan ia di PHK, pihak management perusahaan bungkam, tanpa sedikit keluar nada dari mulutnya yang berbau septictank menguap dikala musim hujan. (buset pasti bau banget anjirrrr,/,/./).

3 hari berlalu toni mematung di post security , demi kepastian statusnya, toni buta hukum, toni gk tau harus kemana lagi ./ perusahaan tetap bungkam.

10 tahun pengabdian, gajih dibawah minimum, BPJS tak dapat di pecat tanpa mendapatkan apapun. Lalu Toni "muak badannya menguap dengan aroma TAI,/./ sepenjuru pabrik hampir mati terjebak aroma Tai yang sangat kuat.

Namun !! hasil tetap saja perusahaan bungkam, sampai toni ikhlas dengan apa yang terjadi pada kehidupannya,

Malam yang syahdu di bubuhi bau tanah dan aroma segar di tongkrongan, tiba tiba skelebet bau Tai dan terpancar sosok hitam dengan rambut yang aur-auran dari kejauhan,

Eh rupanya !! si toni ,

Toni bercerita bahwa diri nya di PHK, alhasil seperti biasa , ia" hanya mendapat olok-olok dari temannya. sebab kedatangan toni menggangu aroma segar yang hanya 100 tahun datang yang sedang di rasakan teman teman nya,

Dengan badan dan muka berminyak toni membusuk di kamar berbulan bulan, udeh bener bener kaya Tai,

Toni mati dengan kegelisahan dan cita cita nya yang kecil yaitu !? " membahagiakan ibu nya.

Pesan moral !!

 Ketika hukum tak lagi jadi panglima dan kepatuhan. Akan banyak dari mereka ( masyarakat ), yang mati dengan kegelisahan di tempat tidurnya, begitu sebaliknya penguasa akan mati dengan harta dan kesenangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun