Nama Mahasiswa : Muhammad Zevier Dolanov
 Nama Kelompok  : 15. SanitasiÂ
Universitas Negeri Malang sering disebut sebagai "The Learning University" yang dikenal memiliki sistem pelayanan berkualitas dengan penyediaan program layanan akademik dan non akademik serta menjadi Kampus Pendidikan yang sangat berkompeten dan terkenal di daerah Malang. Selain kampusnya yang megah, ideal, dan asri tentunya terdapat beberapa departemen yang juga ikut berperan dalam mengembangkannya, salah satunya adalah Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu Kesehatan Masyarakat yang menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Keolahragaan sejak tahun 2013. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dapat kita temui di Jalan Semarang 5, Gedung FIK C6 tepatnya di lantai 2.
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh Kaprodi bernama Ibu Septa Katmawanti S.GZ., M.Kes dan terdapat 18 dosen lainnya untuk membimbing para mahasiswa menjadi lulusan yang berkompeten baik akademik maupun non akademik. Mengenal lebih lanjut, Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat ini memiliki akreditasi B berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi serta keputusan Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) Indonesia Nomor: 1052/LAM-PTKes/Akr/Sar/III/2019 pada tanggal 23 Maret 2019. Sehingga tentu berkompeten sebagai jembatan bagi mahasiswa dalam mencapai aspirasi dan proses pengembangan diri untuk meraih cita-cita yang didambakan.
Selain dari akreditasi, tentu dalam mewujudkannya terdapat visi dan misi yang harus dijalankan. Visi dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah "Mengembangkan Keilmuan Kesehatan Masyarakat bercirikan Kesehatan olahraga di Bidang Epidomiologi, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Gizi Masyarakat, Biostatistika, Ilmu Kependudukan, Kesehatan Reproduksi, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan, serta Administrasi dan Kebijakan Kesehatan untuk menghasilkan lulusan yang kapabel dan inovatif. Sedangkan misi yang dilaksanakan adalah menyelenggarakan pembelajaran Bidang Kesehatan Masyarakat yang berpusat pada peserta didik melalui pendekatan yang efektif dengan pemanfaatan teknologi, kemudian memanfaatkan hasil penelitian untuk mengembangkan proses keilmuan, serta mengabdi pada masyarakat dengan berorientasi pada pemberdayaan melalui penerapan IPTEK dalam bidang kesehatan masyarakat.
Visi dan Misi tersebut dibuat dan diterapkan untuk mencapai suatu tujuan, yaitu menghasilkan lulusan Bidang Kesehatan Masyarakat yang kapabel, optimal, dan inovatif dalam pemanfaat teknologi. Kemudian dapat menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul dan dapat menjadi rujukan dalam pengembangan proses keilmuan, serta menghasilkan karya pengabdian pada masyarakat melalui penerapan kesehatan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif, dan sejahtera. Selain itu juga membangun sifat dan sikap peduli sebagai ahli kesehatan masyarakat yang mengayomi dan dapat merangkul dalam hidup bermasyarakat di dunia nyata.
Selanjutnya Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang diadaptasi dari kurikulum nasional yang disetujui oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) yang terdapat 9 SKS Mata Kuliah, Mata Kuliah Wajib 86 SKS, Mata Kuliah Kecerdasan Lokal 18 SKS dan Mata Kuliah Profesi sebanyak 43 SKS. Dalam Kurikulum Nasional ini tentu akan membutuhkan banyak fasilitas untuk melalukan praktikum, dan di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat ini terdapat beberapa fasilitas di tiap Laboratorium yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan praktikum. Beberapa diantaranya adalah LCD, Pendingin Udara (AC), Meja dan Kursi Lab, Alarm Kebakaran Sistem, Wireless Fidelity (Wifi), APAR dan perlengkapan Lab lainnya.
Mengenal lebih lanjut tentang peran ahli kesehatan masyarakat di dunia nyata, perlu diketahui bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang kesehatan dalam suatu komunitas. Ilmu kesehatan masyarakat berfokus pada pencegahan (preventif). Kesehatan masyarakat terdiri dari 2 kata dasar yakni sehat dan masyarakat. Sehat berdasarkan definisi WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun dan didasari dari pengalaman-pengalaman yang ada. Dalam menjalankan perannya sebagai ahli kesehatan masyarakat, tentunya tidak lepas dari kegiatan cinta lingkungan dalam bermasyarakat seperti :
1. Perbaikan sanitasi lingkungan untuk mencegah wabah dan penyakit menular
2. Melakukan sosialisasi dan aksi nyata untuk menghimbau dan mengajak masyarakat dalam meningkatkan kepekaan terhadap diri sendiri dan lingkungannya
3. Memberikan sosialisasi, penyuluhan, serta aksi nyata untuk menjaga kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan -- pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
      Ilmu Kesehatan Masyarakat pada praktiknya mempunyai ruang lingkup yang luas karena faktor penyebab kesehatan masyarakat adalah multikausal/ banyak penyebab sehingga pemecahannya tidak hanya melalui satu pendekatan disiplin ilmu saja tapi harus dari multidisiplin ilmu. Salah satu kasus kesehatan masyarakat adalah peningkatan balita gizi buruk di suatu wilayah. Pendekatan kesehatan masyarakat tidak hanya memandang kejadian tersebut dari sudut klinis saja, atau ilmu kedokteran saja, tapi juga diselidiki dari sudut pandang ilmu ekonomi (terkait penghasilan/pendapatan keluarga yang mengalami gizi buruk), Sudut pandang Sosiologi (terkait perilaku) dan berbagai multidisplin lainnya yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Jadi seorang ahli kesehatan masyarakat harus bisa memiliki insting seorang 'detective' dalam mencari tahu penyebab suatu maslaah kesehatan masyarakat.
Sebagai Ahli Kesehatan Masyarakat terdapat 6 prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat yang harus tertanam dalam dirinya :
1. Menekankan pada pemikiran dan tindakan yang bersifat promotif (promosi kesehatan) dan preventive (pencegahan) daripada kuratif (Pengobatan). Pendekatan Kuratif merupakan fokus dari tenaga medis dan paramadis (dokter/dokter gigi dan perawat/bidan)
2. Cenderung lebih fokus pada penangan tingkat masyarakat atau kumpulan orang, baik yang sehat maupun sakit atau yang bermasalah daripada kumpulan individu (perorangan) yang sakit saja .
3. Faktor lingkungan akan memegang peranan yang sangat penting dalam kejadian penyakit atau peristiwa kesehatan di masyarakat. Hal ini sesuai dengan batasan kesehatan masyarakat yang tidak hanya melihat faktor penyebab masalah kesehatan masyarakat dari faktor dari dalam saja (faktor internal) akan tetapi faktor dari luar (faktor eksternal) yang perlu dipertimbangkan sebagai penyebab masalah kesehatan.
4. Lebih menekankan pada upaya- upaya masyarakat yang terorganisasikan. Pada prinsipnya, pengorganisasian masyarakat itu mempunyai orientasi kepada  kegiatan - kegiatan tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat .
5. Menganggap bahwa masyarakat baik sebagai objek dan sekaligus subjek upaya  kesehatan. Hal ini diartikan bahwa walaupun masyarakat sebagai objek dalam melaksanakan program kesehatan masyarakat, akan tetapi masyarakat juga harus sebagai subjek yang berpartisipasi aktif dalam mendukung guna menciptakan kesehatan masyarakat tanpa adanya dukungan dari masyarakat, maka program kesehatan masyarakat tidak akan terlaksana dengan baik.
6. Ilmu kesehatan melihat masalah kesehatan sebagi masalah yang multi sektoral yang kait mengait dengan permasalahan lainya (non kesehatan). Hal ini dimungkinkan karena segala hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan selalu bersinggungan dengan sektor lainya. Mislanya masalah balita gizi buruk, tidak hanya sebagai masalah di sector kesehatan saja akan tetapi menjadi masalah din sektor pertanian sebagai penyedia pangan dan sector ekonomi sebagai pengambil kebijakan dalam masalah penanggulangan masalah ekonomi masyarakat (kemiskinan).
Tujuan dari peran Ahli Kesehatan Masyarakat terjabarkan dalam 2 kategori yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum dan tujuan khusus kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara  menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan secara mandiri baik fisik, mental, dan sosial melalui usaha -- usaha preventif, promotif, dan kuratif.
2. Khusus
a. Meningkatkan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit.
b. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
c. Tertangani dan terlayani kelompok keluarga rawan, kelompok khusus dan kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan pelayanan kesehatan.
      Dari semua paparan di atas tidak dapat dipungkiri bahwa, peran Ahli Kesehatan Masyarakat sangatlah penting untuk menunjang kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan kewaspadaan diri pada masyarakat. Dalam bermasyarakat sangatlah dibutuhkan kesadaran untuk saling membantu dan mengayomi, hal ini harus ada pada pola pikir dan hati nurani seorang Ahli Kesehatan Masyarakat. Setiap peran yang dilakukan secara nyata harus diimbangi dengan rasa ikhlas sebagai bentuk pengabdian kita terhadap masyarakat. Hal ini juga menjadi bentuk keharmonisan sosial dalam bermasyarakat, sehingga dapat disimpulkan peran Ahli Kesehatan Masyarakat sangat dibutuhkan di masa ini, melihat situasi yang sudah mulai kurang kondusif, segala aspek kesehatan telah diabaikan dan dianggap sebagai hal kecil, untuk itu mari kita tingkatkan kesadaran kita untuk menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan sekitar kita, tidak hanya tempat melainkan pola pikir untuk menjalani keberlangsungan hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
      Â
      Munandar, Arif (2022) " Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat" Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1(1), 1-15.
UM (no date) "Akreditasi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat" Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang, Akreditasi -- Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK (um.ac.id),Â
UM (no date) "Sejarah Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat" Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang, Sejarah -- Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK (um.ac.id),Â
UM (no date) "Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat" Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang, Visi, Misi dan Tujuan -- Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK (um.ac.id)Â
Yusuf, Syarifuddin (2021) "Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Ruma Tangga di Kelurahan Wattang Sorean Kota Parepare." Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 4(1), 1-9.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H