Mohon tunggu...
Zazkia Diah Marselinda
Zazkia Diah Marselinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka bereksperimen dan selalu mencari kesempatan untuk mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Tradisi Gotong Royong di Desa Wirogunan

3 Juni 2024   00:30 Diperbarui: 3 Juni 2024   01:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gotong royong dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di desa. Warga dapat bekerja sama untuk membangun infrastruktur yang ramah lingkungan, mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Gotong royong memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk berkontribusi pada kemajuan desa dan meningkatkan rasa memiliki. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan pemberdayaan masyarakat, khususnya generasi muda.

Melihat berbagai pelajaran dan dampak positif, gotong royong perlu dilestarikan di masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang gotong royong, dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun non-formal. 

Membuat kegiatan yang mendorong partisipasi masyarakat, dapat dimulai dengan pemerintah desa bekerjasama dengan masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk menyelenggarakan kegiatan gotong royong secara rutin. 

Mengadakan kegiatan yang kreatif dan inovatif untuk menarik minat, seperti mengadakan lomba atau kompetisi antar kelompok yang berkaitan dengan gotong royong. Memberi apresiasi kepada masyarakat untuk mrmotivasi agar terus berpartisipasi dan menjadi contoh bagi lainnya. Dengan upaya tersebut diharapkan dapat melestarikan Kembali tradisi gotong royong dan dapat membangun desa menjadi lebih maju, sejahtera, dan harmonis.

Gotong royong di Desa Wirogunan, khususnya di Dusun Mondorakan dan Tisanan, merupakan contoh nyata bagaimana budaya gotong royong masih hidup dan dipraktikkan dalam masyarakat. Tradisi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, baik secara individu maupun kolektif. 

Melestarikan gotong royong menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga identitas budaya lokal dan membangun masa depan yang lebih baik. Gotong royong memiliki pengaruh yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat di Dusun Mondorakan dan Tisanan. 

Dalam budaya gotong royong, tidak ada perbedaan status sosial atau ekonomi. Setiap orang mempunyai peranan yang sama dalam memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan gotong royong, warga desa dapat membagi beban dan mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun