Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Katanya Sedang Hujan

25 Maret 2018   16:03 Diperbarui: 25 Maret 2018   16:05 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Ibu, diluar sedang hujan
Deras, membuat pekarangan sedikit tergenang
Jangan keluar! katanya
Nanti bisa demam

Kata Ayah, itu suara hujan
Rintik-rintik, mengetuk atap rumah
Katanya, yang mengetuk di jendela juga adalah hujan
Jangan di bukakan, nanti ia masuk

Kata Abang, yang mengetuk atap adalah tuan hujan
Tuan hujan mencari anak nakal yang bermain hujan
Lalu diculiknya anak-anak itu untuk kemudian dijadikan air hujan
Kalau tidak mau, jangan keluar katanya

Kata kakak, yang jatuh dari awan namanya hujan
Jika awan bersedih, warnanya akan abu-abu
Jika ia bahagia, warnanya akan putih dan bentuknya mengukir senyum
Namun bila awan patah hati, air matanya akan jadi hujan
Makanya jangan keluar, awan tak pernah mau didapati sedang bersedih

Kata seorang yang mencintai puisi, hujan adalah pengantar kata=kata
Aksara bersembunyi dibalik rintik
Dan mengalir menuju sosok yang menjadi tujuannya
Lalu terkumpul dan menjadi kata-kata

Tapi aku menolak semuanya
Hujan bagiku adalah kamu
Yang mengajakku keluar kala semua menutup pintu rapat-rapat
Yang mengajari bahwa hujan harus dipeluk, bukan ditinggal sendirian

Hujan deras maupun rintik, itu adalah kamu
Yang memanggilku keluar rumah dan memainkan rintik,
Juga mengajak menemani awan yang menurunkan hujan
Mengajak berbahagia dibawah air yang oleh langit dijatuhkan untuk bumi

Katamu,
Diluar sedang hujan
Ayo keluar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun