Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamu dengan Tanda Tanya

23 Oktober 2016   20:50 Diperbarui: 23 Oktober 2016   21:19 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan adalah angan
Harapan, tergantung diatas awan
Harapan, terbang tinggi
Harapan, hangus, dilalap api

Harapan itu,
Mungkin awalnya dia sudah lepas dan aku merasa bebas
Awalnya aku bisa tersenyum lega
Meski akhirnya hanya sementara

Kupikir ia sudah melayang
Jauh di atas langit,
Terbang diatas awan,
Menyapa bulan dan menemani bintang
Tentang apapun yang ingin ia lakukan

Harapan itu
Adalah kamu
Dan aku tak peduli
Karena tak pernah terpikir lagi

Waktuku Renta
Namun pikirku masih sama
Detikku menua
Namun aku tetap tak berbeda

Waktu berjalan dengan lesu
Jarum jam dindingku
Berdetak tanpa menungguku
Meninggalkanku

Aku sendiri dalam buramnya waktu
Elegi tentangmu
Menuntunku
Menuju kesendirianku

Aku tahu
Kamu telah pergi
Jauh,
Mungkin tak kembali

Namun baru kini kusadari
Bahwa kamu masih disini
Menemaniku
Dan ada disisiku

Erat, dekat
Karena baru kusadari
Bahwa aku masih menggenggamnya
Karena kupikir kami sudah saling meninggalkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun