Harapan adalah angan
Harapan, tergantung diatas awan
Harapan, terbang tinggi
Harapan, hangus, dilalap api
Harapan itu,
Mungkin awalnya dia sudah lepas dan aku merasa bebas
Awalnya aku bisa tersenyum lega
Meski akhirnya hanya sementara
Kupikir ia sudah melayang
Jauh di atas langit,
Terbang diatas awan,
Menyapa bulan dan menemani bintang
Tentang apapun yang ingin ia lakukan
Harapan itu
Adalah kamu
Dan aku tak peduli
Karena tak pernah terpikir lagi
Waktuku Renta
Namun pikirku masih sama
Detikku menua
Namun aku tetap tak berbeda
Waktu berjalan dengan lesu
Jarum jam dindingku
Berdetak tanpa menungguku
Meninggalkanku
Aku sendiri dalam buramnya waktu
Elegi tentangmu
Menuntunku
Menuju kesendirianku
Aku tahu
Kamu telah pergi
Jauh,
Mungkin tak kembali
Namun baru kini kusadari
Bahwa kamu masih disini
Menemaniku
Dan ada disisiku
Erat, dekat
Karena baru kusadari
Bahwa aku masih menggenggamnya
Karena kupikir kami sudah saling meninggalkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H