“Jadi isinya tadi apaan?”
“Tau ah. gak usah nanya-nanya. Nyebelin!” mendengar jawabannya aku tertawa.
“Aku tau isinya. Tadi di kelas, dia bacain suratnya. Satu kelas tau kok. Hahaha… lucu loh kamu ‘ditembak’nya pake acara sogok-sogokan segala lagi. ‘nanti aku kasih coklat sama bunga deh’ ya ampun kayak nyogok”
“Berarti tadi di kelas kamu, aku dibicarain dong! Aduh” aku tertawa mendengarkannya.
Aku adalah teman sekelas Maulana yang ikut-ikutan berlari mengikuti maulana dan teman-teman lain. Aku adalah salah satu yang paling heboh berteriak ‘Buka!’. Aku adalah teman Amel sejak kelas 4 SD. Rumah kami searah. Dan kisah ini benar adanya, benar terjadinya. Hanya namanya aku samarkan (Ergh, tidak sepenuhnya juga sih). Cerita ini boleh jadi banyak yang melupakan. Tapi setidaknya kisah ini bisa jadi hiburan untuk diceritakan kembali.
Setelah kejadian itu, esoknya Maulana diledek-ledek oleh satu kelas, tidak termasuk Ummi Ella yang sekali-dua ikut menggoda dan mencairkan suasana kelas. Tapi Ummi tidak terus menerus melakukannya. Sering kali pula Ummi menegur yang meledek maulana atas kejadian itu. Dan entah Maulana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H