Mohon tunggu...
Zayd Hussain
Zayd Hussain Mohon Tunggu... Administrasi - Menghindari kesesatan logika.

Senantiasa berusaha menikmati kopi seduhan istri. Bekerja untuk melunasi hutang. Mencari jalan pulang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Netral Bukan Pilihan

13 Agustus 2022   20:00 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:06 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unsplash.com - Endri Killo - W210

Mengambil beberapa gambar dari kolong mobil. Ceceran minyak di lantai beton. Jalan raya itu tidak diaspal, ia dibeton. Sering rusak akibat kendaraan berat yang lewat, kemungkinannya banyak yang over dimension over loading disingkat ODOL. ODOL adalah istilah pada aturan terbaru Kementerian Perhubungan. 

Akibat maraknya pemberitaan kendaraan besar yang kecelakaan akbat remnya blong diduga karena beban yang diangkut berlebih sehingga rem tidak mampu lagi menahan laju kendaraan pada saat dibutuhkan. Aspal itu lebih lunak dibandingkan beton. Ketika suhu tinggi, seperti hari-hari belakangan ini yang panasnya terasa luar biasa, aspal menjadi lembek. 

Mobil-mobil ODOL membuat aspal lebih cepat rusak, belum lagi ditambah curah hujan yang berlebih, genangan dan banjir membuat lengkap. Maka, solusinya adalah membeton jalan raya. Pro dan kontra tentu ada. Sebagai pihak yang kontra, beton itu tidak ramah karet ban. Tetapi itu terserah masing-masing saja.

Empat gambar dikirim ke Bapak. Berharap belas kasihan. Ha ha ha... Sudah selesai. Mengirim pesan ke istri kalau terlambat pulang. Sudah sering diingatkan untuk tidak membuat istri khawatir. 

Bukannya istri sok ingin tahu urusan suami tetapi lebih kepada bentuk perhatian dan kepedulian istri terhadap suaminya. KKetiga bepergian, apakah sudah sampai tujuan, apakah ada kendala di jalan, atau hal lainnya. 

Memang pintar. Kalau saja tidak mengenalnya selama menikah hingga memiliki empat orang anak mungkin akan berkomentar, "Ah, itu khan alasan kamu saja.". Tetapi tidak. Memang seperti itu keadaannya. Senantiasa perhatian. Suaminya saja terkadang pura-pura tidak paham.

Terdengar adzan Maghrib. Istri menyarankan mobil dikunci saja terlebih dahulu. Mencari Masjid terdekat, sholat Maghrib.

Menelepon tetangga, tidak diangkat. Mengirim pesan Whatsapp, tidak dibalas. Pasrah. Mengabari istri. Istri menyuruh anak nomer tiga ke rumah tetangga. Pikiran tenang. Tetangga ini memiliki hobi offroad sebagaimana dahulu juga pernah menekuninya. Keyakinan tinggi bahwa perlengkapan evakuasi akan tersedia lengkap. 

Di dalam situasi yang seperti ini, maju tidak bisa, dan mundurpun tidak mampu, maka diperlukan pihak lain untuk membantu, membimbing, mengarahkan, dalam kasus ini adalah menyeret, menarik dengan paksa. Ditarik supaya sampai ke tempat yang dituju. Baiti jannati.

Tetangga merespon, disuruh menunggu sebentar, sedang mencari tali. Kok mncari tali? Perasan tidak enak. Waktu berjalan, rasanya lama sekali. Entah bagaimana perasaan para jomblo, apalagi yang digantung, pasti lebih berat lagi tekanan yang dirasakannya.

Jimny berkelir hitam dengan pengerak roda 4x4 plus ban Komodo, setelan offroad, lengkap dengan winch di atas bumper depan, pun tiba. Alhamdulillah. Berhenti dan parkir di belakang mobil. Lampu sorotnya menyilaukan mata. Lampu hazard ditambah strobo warna biru cukup menghibur pandangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun