Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

6 Tips Membina Keluarga Harmonis di Pernikahan Kedua

20 Januari 2021   22:42 Diperbarui: 21 Januari 2021   03:39 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kupang.tribunnews.com

Bicarakan kepada pasangan apakah siap menerima kondisi terpahit sekalipun. Jika pasangan kita memang jodoh yang terbaik tak akan ada tuntutan untuk kewajiban punya anak. Mereka sadar jika anak adalah hak prerogatif Sang Pencipta. Manusia hanya bisa berikhtiar dan berserah diri menjalani takdir.

Dan jikapun harus berikhtiar calon pasangan kita akan sabar menjalani proses demi proses dalam upaya menjemput kehadiran si kecil. 

Pengalaman ane, justru di saat pasangan kita menerima dengan ikhlas kekurangan kita. Di saat itulah Sang Khalik menjawab doa-doa kita. Dengan hadirnya buah hati yang ditunggu-tunggu.

3. Hilangkan sikap overprotektif

Pada kasus kandasnya pernikahan oleh pihak ketiga. Rasa trauma dan kehilangan hal yang paling dicintai tentunya sedikit menimbulkan rasa takut. Takut akan kembali dikhianati, dan dicampakkan sudah pasti menggelayuti pikiran. Banyak yang melakukan proteksi ketat kepada pasangan agar menghidari kejadian serupa.

Namun, sikap overprotektif ini biasanya akan menimbulkan efek lain, semisal pasangan merasa terkungkung dan tak dipercayai. Lebih baik kita menjaga komunikasi dan menanamkan kepercayaan. Apalagi pernikahan antara duda dengan janda tentunya berbekal pengalaman di pernikahan pertama.

4. Fokus kepada masa depan

Masa lalu adalah cerminan untuk masa depan. Itulah kata pepatah yang patut kita pegang dalam meniti lembaran baru. Dalam kasus perceraian yang sudah memiliki anak, tentunya menerima anak dari pasangan alias anak tiri seperti anak sendiri adalah satu keharusan.

Memang perlu adaptasi dengan kebiasaan dan karakter anak tiri. Dekati mereka dengan lemah lembut. Perlakukan seperti teman dekat yang senantiasa membutuhkan perhatian.

5. Jangan pernah membandingkan pasangan dengan mantan

Ketika masalah datang dalam sebuah pernikahan. Terkadang emosi tak bisa terkendali, ungkapan perbandingan sikap pasangan di masa lalu sering terlontar tanpa sadar. Itu bisa menjadi salah satu penyebab makin memperburuk suasana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun