Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kenangan Horor di Villa Berhantu Ciloto, Puncak

17 Januari 2021   23:13 Diperbarui: 17 Januari 2021   23:26 13994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah, masa, sih? Aku kurang percaya hal begituan, Teh," jawabku enteng.

"Ih, dibilangin gak percaya. Awas loh, kalo ngomong kaya gitu, entar hantunya datang!" ketusnya lagi. Wanita bertubuh subur itu bercerita entah karena apa penyebab bunuh diri itu. Kejadian sekitar dua tahun yang lalu itu masih membuat horor penduduk untuk keluar malam.

***

Sore itu aku pulang sendirian dari pasar. Namun, sial jalanan arah Puncak macet total. Suamiku pun sedang ada acara mengantar siswa lomba ke kabupaten. 

Menjelang isya aku baru tiba di gang sempit yang berbatasan dengan villa yang katanya angker itu. Kupercepat langkah yang terasa begitu berat. Rimbunnya daun bambu yang menaungi pinggiran jalan membuat bulu kudukku seketika berdiri. Kubaca doa yang bisa dihafalkan saat itu.

Dari kesepian bangunan-bangunan villa yang temaram kudengar bunyi tawa cekikikan perempuan. Tanpa ba-bi-bu kuambil langkah seribu. 

Bukan main lelahnya berlari menaiki tangga. Sesampainya di rumah dinas lapar dan lelahku hilang. Yang tersisa hanya bayang-bayang suara tawa mengerikan tadi.

Pantas saja villa itu disebut angker. Minggu kemarin ada pengunjung yang menyewa untuk liburan akhir pekan. Setelah mereka karaokean, tiba-tiba dua orang pengunjung perempuan kesurupan. Ketakutanku makin menjadi.

Krekkk ... bunyi gagang pintu rumah mengagetkanku. Aku menarik selimut dan terus membaca doa.

"Mut! Mutie ...." Suara suamiku memanggil.

Seketika jantungku yang hampir copot kembali berdegup beraturan. Ternyata bukan hantu ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun