6. Telat jodoh
Kita sering menemukan dalam kehidupan ini, ada orang yang sudah berumur tua baru menemukan jodohnya. Istilahnya telat jodoh.
Biasanya kasus semacam ini terjadi pada orang dengan tipe pemilih. Kriteria tinggi yang diterapkan begitu selektif baik dari dirinya, atau keluarganya. Namun, istilah telat atau cepat menikah bukan jadi patokan untuk kita berpangku tangan tanpa usaha sedikitpun untuk mendapatkan jodoh, ya.
7. Tidak punya jodoh
Masa sih? Memangnya ada? Pasti kata itu yang muncul di benak kita saat mendengar orang yang tidak menikah hingga maut menjemput.
Saya bukan sekali dua kali menemukan kasus seperti ini. Salah satu kerabat ada yang hingga usia tua dan meninggal tidak jua menikah. Alasan untuk yang mengalami hal ini biasanya ada beberapa faktor.
Masalah kesehatan, seperti kerabat saya yang konon terkena impotensi dan tidak bisa disembuhkan. Dia sudah bulat tidak mau menikah karena sudah down terlebih dulu.
Masalah trauma dalam percintaan. Kasus seperti ini banyak ditemui. Terutama kaum adam. Sekalinya lelaki terluka jangan tanya kapan akan sembuh. Begitulah kira-kira perumpamaannya. Tetangga saya ada yang mengalami hal ini. Bahkan perempuan ada yang mengalaminya. Biasanya orang seperti ini mempunyai idealisme tinggi dalam berhubungan.
Nah, itulah jenis-jenis jodoh yang sering kita temui dalam kehidupan nyata. Jodoh tidaklah datang sendiri. Tetapi harus ada usaha dari kita untuk menjemputnya. Orang yang jahat sekalipun pasti menginginkan mendapat jodoh yang baik. So, jangan cuma diam tanpa ikhtiar untuk mendapatkan jodoh kita.
Tuhan tidak akan mengubah keadaan seseorang jika orang tersebut tidak mau berusaha. Begitupun untuk jodoh. Ikhtiar mendapatkan jodoh bisa dengan berbagai cara, dari mulai sering bersilaturahmi dan bergabung di forum atau grup-grup yang bermanfaat. Atau bisa melalui komunikasi dengan teman.
Semoga bermanfaat.