Baca juga: "Ayo Manortor", Tradisi Pernikahan Adat Batak
2. Seserahan
prosesi kedua sebelum menikah yaitu seserahan, orangtua pria akan datang dengan rombongan pembawa barang seserahan, yaitu: buah-buahan, umbi-umbian, sayur-mayur, pembawa mas picis yaitu mas kimpoi berupa perhiasan dan uang untuk diserahkan kepada orangtua calon mempelai wanita.Â
2. Siram Tawandari
Acara ini adalah siraman untuk kedua calon pengantin. Biasanya juru rias akan membawa keduanya ke tempat siraman (cungkup) diiringi orangtua dan sesepuh. Iringan gending nablong mewarnai prosesi ini. Calon pengantin akan mengenakan sarung batik bernama kain wadasan.
Dalam balutan bernuansa hijau, siraman dimulai dengan membalurkan lulur di dada dan punggung mempelai. Lalu orangtua dan keluarga lainnya bergantian membasuhkan air.Â
Air bekas siraman ini akan diberikan kepada keluarga yang hadir dan masih berstatus gadis atau jejaka, air ini akan dicipratkan dengan maksud anak gadis dan jejaka segera mendapatkan jodoh yang baik. Acara ini disebut bendrong siratÂ
3. Parasan
Prosesi dilanjutkan dengan acara parasan alias memaras, bagi calon pengantin wanita acara ini dimulai dengan ngerik yaitu membuang rambut halus pada wajah didampingi oleh orangtua dan para kerabat. Musik karawitan moblong mengiringi prosesi ini. Calon mempelai wanita akan murub mancur bagaikan bulan purnama setelah melaksanakan parasan.
4. Ziarah ke Astana Gunung Jati
Ritual ini dikhususkan jika calon pengantin adalah keturunan keraton Cirebon. Acara ini menyiratkan rasa hormat kepada leluhur.Â