Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Pemerintah Tunduk Kepada Mereka? Mengenal 9 Naga dan Pengaruhnya

20 Januari 2025   20:38 Diperbarui: 20 Januari 2025   20:38 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
potret 9 Naga dalam film serial "Ratu Adil (sumber: Tampang.com)

Konglomerat Penguasa Indonesia

Istilah "9 Naga" telah lama beredar di masyarakat Indonesia banyak juga media sudah memberitakan hal ini, dalam konteks Bisnis dan Politik istilah ini mengarah pada kelompok Pengusaha besar yang dipercaya menguasai perekonomian negara. 

Bahkan pengaruh mereka dapat menentukan arah politik dan kebijakan pemerintah, lalu siapa sebenarnya sosok 9 Naga ini dan apa pengaruhnya?. 

Salah satu yang membuatnya menjadi kontroversi adalah tidak ada daftar resmi dan definisi konkret tentang siapa saja yang ada di dalam kelompok ini, identitas 9 Naga yang beredar di media selama ini kebanyakan berupa asumsi atau dugaan. 

Beberapa nama Pengusaha besar seringkali disebut sebagai anggota kelompok ini, namun tidak ada pernyataan resmi dari orang yang bersangkutan. 

Daftar nama-nama yang diyakini sebagai anggota 9 Naga juga berubah seiring waktu dan perekmbangan Bisnis dan Politik di Indonesia, mereka dipercaya menguasai banyak sektor perekonomian seperti Perbankan, Properti, dan Infrastruktur. 

Syarief Muhammad Syafiq Jurnalis Medcom.id menjelaskan, istilah 9 Naga pertama kali muncul pada era Pemerintahan Orde Baru. 

Pada masa itu Pengusaha dan Pemerintah memang menjalin hubungan timbal balik demi kepentingan dan keuntungan mereka, 9 naga dulunya disebut "Gang of Nine" kelompok ini mengarah pada para pemilik bisnis gelap. 

Seperti Kasino (Judi), Obat-obatan (Narkoba), dan penyelundupan barang-barang ilegal lainnya, karena kekayaan dan kedekatannya dengan Penguasa mereka diyakini kebal hukum. 

Nama-nama yang sering disebut sebagai angggota  di antaranya adalah Anthony Salim (Pemilik Salim Group), Tommy Winata (Pendri Artha Graha Group), dan Rusdi Kirana (Pendiri Lion Group).

                                                                                                                     

Pengaruh Politik

Beberapa Pengamat Politik berpendapat 9 Naga memiliki pengaruh besar dalam Politik Indonesia kekuatan dan koneksi mereka bahkan dapat mempengaruhi kebijakan negara, meskipun tidak ada data yang jelas untuk mengukur sebesar apa pengaruh mereka. 

Tapi beberapa analisis dapat dijadikan acuan untuk memuculkan asumsi-asumsi yang logis, mengenai bagaimana 9 Naga mempengaruhi Politik Indonesia. 

Pertama adalah sebagai tokoh-tokoh Pebisnis besar mereka memiliki uang yang lebih dari cukup untuk ikut serta dalam kampanye Politik, baik secara langsung atau melalui perantara. 

Dana yang mereka berikan digunakan untuk mendukung dan memenangkan calon atau partai Politik tertentu, kedua melalui jalur yang lebih formal para Konglomerat itu melobi atau mendekati para Pejabat Politik. 

Untuk kemudian membuat kebijakan yang menguntungkan bisnis perusahaan mereka, kita bisa lihat banyak Pengusaha-Pengusaha besar di Indonesia yang menjalin hubungan baik dengan para Pejabat. 

Gibran Khayirah Tavip Jurnalis okezone.com menjelaskan, para Konglomerat yang dijuluki 9 Naga itu pernah hadir di Upacara Kemerdekaan Indonesia Sabtu 17 Agustus 2024 kemarin. 

Dilaksanakan di IKN para Pengusaha besar itu hadir mengenakan kemeja batik yang rapi, di antaranya adalah Djoko Susanto, Pui Sudarto, Prajogo Pangestu, dan Sugianto Kusuma alias Aguan. 

Dari nama-nama tersebut Aguan disebut-sebut sebagai yang terkuat, karena dialah yang memimpin proyek 9 Naga untuk berinvestasi di IKN yang diberi nama "Konsorsium Nusantara."

Mengontrol Pemerintahan

Meskipun tidak ada bukti yang kuat bahwa 9 Naga mampu mengendalikan Pemerintah namun publik sudah banyak melihat di berbagai media, bagaimana para Konglomerat itu menjalin hubungan baik dengan para Pejabat Publik. 

Ini membuat mereka memiliki koneksi di dalam struktur pemerintahan sehingga mampu mempengaruhi pembuatan kebijakan, para Pengusaha besar ini banyak yang memiliki hubungan baik dengan para Politisi. 

Mulai dari tingkat daerah sampai nasional, hubungan ini bukanlah untuk kepentingan pribadi namun untuk kepentingan bisnis yang kebanyakan dikuasai oleh keluarga mereka. 

Para Konglomerat itu juga memiliki sumber dana yang sangat besar, ini kemudian dapat digunakan untuk mendanai Kampanye Politik partai atau calon tertentu baik secara langsung maupun melalui perantara. 

Fira Jurnalis ObsessionNews menjelaskan, Ahmad Khozinudin Pengamat Politik dan Kebangsaan menyatakan. 

Bahwa saat ini masyarakat berpikir seakan-akan penyebab kekacauan di Indonesia saat ini adalah lembaga negara seperti Kepolisian, Kejaksaan, Imigrasi, dan Pengadilan yang bekerja secara tidak adil. 

Lebih tepatnya oknum Pejabat yang membuat kebijakan dalam lembaga-lembaga tersebut, pada para Pejabat di institusi tersebut dikendalikan oleh sistem oligarki yang dibuat untuk melayani kepentingan bisnis. 

Dalam hal ini 9 Naga adalah dalang di balik para Pejabat dengan kebijakannya yang merugikan rakyat, seakan-akan publik hanya diajak untuk berfokus kebijakan para Pejabat yang merugikan rakyat. 

Mereka lupa dengan aspek kejahatan Oligarki di dalamnya, karena kebijakan negara yang membuat rakyat sengsara muncul karena adanya permintaan para Konglomerat untuk melayani bisnisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun