Tidak banyak yang mengetahui bahwa Uni Soviet berperan besar dalam perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan, salah satunya melalui Kebijakan Luar Negeri Soviet yang berawal dari kunjungan Pemimpin Uni Soviet Nikita Krushchev ke Indonesia pada Februari 1960.Â
Di sana Krushchev menandatangani perjanjian untuk penyediaan kapal, pesawat, helikopter, tank, dan alat-alat perang lainnya.Â
Kapal Ordzhonikidze adalah yang paling mahal dari semua instrumen perang yang diberikan Soviet kepada Indonesia, kapal ini diberangkatkan ke Indonesia pada April 1962 yakni 4 bulan setelah berakhirnya Operasi pembebasan Irian Barat.Â
Dari sini kemudian peran Uni Soviet, dalam usaha-usaha memerdekakan Indonesia dari Belanda menjadi sangat jelas.Â
Saat itu Soviet tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan peralatan perang dan memperkuat militer Indonesia, bahkan Tentara dan Perwira Soviet terjun langsung ke beebrapa pos-pos perang saat Operasi Pembebasan Irian Barat.Â
Ahmad Fahrurodji Dosen Sejarah Universitas Indonesia sekaligus Penulis Jurnal Springer menjelaskan, di era kepemimpinan Nikita Krushchev setelah meninggalnya Stalin.Â
Ia memang sangat memperhatikan negara-negara Dunia Ketiga salah satunya Indonesia, karena baginya negara-negara ini sangat potensial menjadi kekuatan ekonomi politik yang baru untuk melawan dominasi Amerika.Â
Di era pemerintahan Krushchev Uni Soviet berhasil mendapat momentum yang tepat, untuk menjalin kerja sama diplomatik dengan Indonesia.Â
Peran Krushchev sebagai pemimpin negara sangat penting dalam membangun sikap dan keberpihakan Soviet kepada Indonesia, ditambah lagi Krushchev sangat menghormati Soekarno begitu pun sebaliknya.
Berani Melawan Inggris & Amerika
Karena sangat melindungi dan membela Indonesia Uni Soviet harus berhadapan dengan sekutu Belanda di NATO yakni Inggris dan Amerika, jika berkomitmen untuk melepaskan Indonesia dari pengaruh Belanda Soviet harus siap dengan risiko terjadinya Perang Dunia 3.Â