Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sumber Daya Pangan Melimpah tapi Masih Impor Bahan Pangan, Apa yang Salah dengan Pertanian Kita?

21 Agustus 2024   17:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: HARIAN DISWAY (ilustrasi kebijakan Beras Impor pemerintah membuat Petani menderita)

Proyek nasional tersebut berhasil membuat masyarakat Indonesia ketergantungan dengan Beras karena semua orang dari Sabang sampai Merauke, menjadikan Nasi sebagai makanan pokok permintaan Beras menjadi sangat tinggi. 

Sedangkan produksi dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Beras ratusan juta manusia di Indonesia, sehingga negara harus mengimpor Beras. 

Kurang beragamnya jenis pangan di Indonesia juga bisa berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu kita mengalami gagal panen karena cuaca atau serangan hama, tapi kita tidak memiliki pilihan sumber pangan lain. 

Misalnya ketika Padi kita mengalami gagal panen otomatis produksi Beras juga akan anjlok, kemudian terjadi krisis pangan lalu banyak orang yang kelaparan karena tidak kebagian Beras sampai kehancuran ekonomi negara. 

Seharusnya pemerintah bisa membuat kebijakan yang mendorong masyarakat, untuk mengonsumsi makanan-makanan lokal yang beragam. 

Josa Lukman Jurnais TheJakartaPost menjelaskan Beras begitu dekat dengan hati masyarakat Indonesia sampai saat ini, terbukti 4 tahun lalu ketika terjadi kepanikan akibat Covid-19 orang-orang banyak memborong Beras. 

Risiko kelangkaan pangan adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh, kita bisa saja mengalami krisis Padi sewaktu-waktu sedangkan sampai sekarang Indonesia masih bergantung dengan Beras. 

Dalam sebuah diskusi di Goethe Institut Bingkis, Jurnalis sekaligus Peneliti mengkritik proyek Lumbung Pangan (Food Estate) di awal masa pemerintahan sekarang. 

Menurutnya proyek ini seperti mengulang kesalahan yang sama, dimana pemerintah memaksakan menggunakan beras untuk mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia.

 

Dana & Usaha Pemerintah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun