Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sumber Daya Pangan Melimpah tapi Masih Impor Bahan Pangan, Apa yang Salah dengan Pertanian Kita?

21 Agustus 2024   17:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: HARIAN DISWAY (ilustrasi kebijakan Beras Impor pemerintah membuat Petani menderita)

Jika Indonesia tidak mengimpor Beras atau bahan pangan lainnya akan banyak daerah yang mengalami kelangkaan bahan pangan, ini disebabkan ketidakmerataan distribusi pangan di wilayah Indonesia. 

Pertanyaan lainnya adalah kenapa hasil pertanian kita belum cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia?, salah satu penyebabnya adalah kita terlalu bergantung dengan Beras. 

Hampir seluruh masyarakat Indonesia menjadikan Nasi sebagai makanan pokok sampai ada ungkapan, 'gak makan Nasi berarti gak makan' orang Indonesia memiliki pola pikir kalau mau kenyang harus makan Nasi. 

Ini semua berawal dari era Pemerintahan Presiden Soeharto, ada sebuah proyek bernama 'Food Estate' yang pada intinya berusaha memproduksi bahan pangan secara besar-besaran untuk rakyat Indonesia. 

Namun lebih tepatnya proyek tersebut hanya memproduksi Beras secara masal, sesuai dengan Kepres No.95 Tahun 1969 sejak saat itu Pemerintah mengutamakan Beras sebagai makanan pokok. 

Zuhud Rozaki Penulis Jurnal ScienceDirect menjelaskan, menjaga ketersediaan pangan idealnya menjadi prioritas bagi Indonesia. 

Dalam jurnal berjudul 'Food security, diversification, and inequality: Indonesia in the era of economic recovery and high price trends' itu, dijelaskan bahwa tugas ini menjadi semakin sulit di era pasca pandemi Covid-19. 

Dimana membuat ekonomi negara hancur, sedangkan harga barang terus meningkat dunia internasional juga menjadikan isu ini sebagai prioritas. 

Seperti yang dikutip dari Jurnal berjudul 'Sustainable Development Goals' karya  John Hill, dimana  Majelis Umum PBB merancang sebuah Agenda sampai tahun 2030 yang terdiri dari 17 tujuan di urutan kedua adalah Memberantas Kelaparan.


Kebutuhan Beras Terlalu Tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun