Prakiraan Cuaca
Pernahkah kalian merencanakan liburan ke pantai dimana sebelum pergi kalian melihat ramalan cuaca di hp kalian lalu di sana tertulis cerah, tapi ketika kalian sampai di pantai ternyata malah hujan deras dan angin kencang?. Â
Kira-kira kenapa ramalan cuaca seringkali salah baik itu dari BMKG (Indonesia) maupun AccuWeather (Amerika), padahal teknologi saat ini sudah terbilang canggih tapi kenapa prakiraan cuaca tidak akurat?.Â
Pada dasarnya prakiraan cuaca dibuat menggunakan perhitungan matematis, untuk menjalankan perhitungan tersebut memerlukan perangkat hitung dan teknologi perangkat hitung yang ada saat ini memang belum akurat.Â
Karena ada banyak faktor yang membuat cuaca berubah dengan sangat cepat mulai dari suhu, tekanan, dan kelembapan udara, angin, suhu permukaan laut, dan masih banyak lagi.Â
Bisa jadi ada puluhan faktor yang harus diperhitungkan, selain itu faktor-faktor tersebut juga saling mempengaruhi satu sama lain.Â
Atika Mayasari Jurnalis Adjar.id menjelaskan BMKG melakukan pengamatan awan menggunakan Satelit Himawari-8 Covective Cloud, ini merupakan satelit buatan Jepang yang juga digunakan untuk mengamati cuaca di Asia Pasifik.Â
Kepala BMKG sendiri mengakui bahwa akurasi prakiraan cuaca yang mereka buat, adalah 80-85% sehingga memang tidak selalu benar.Â
BMKG mengamati langit dari Stasiun Meteorologi milik mereka yang tersebar di ratusan kota di seluruh Indonesia, selain itu mereka juga mengamati kualitas udara melalui Stasiun GAW (Global Atmosphere Watch).
Â